• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

RMINU Jatim Dukung Pengungkapan Kasus Oknum Diduga Cabuli Santri di Lumajang

RMINU Jatim Dukung Pengungkapan Kasus Oknum Diduga Cabuli Santri di Lumajang
Ketua PW RMINU Jawa Timur, KH Iffatul Lathoif . (Foto: NOJ/ Risma Savhira)
Ketua PW RMINU Jawa Timur, KH Iffatul Lathoif . (Foto: NOJ/ Risma Savhira)

Surabaya, NU Online Jatim

Dunia pesantren kembali dikejutkan atas dugaan kasus pelecehan santri oleh pengasuh salah satu pesantren di Lumajang.
 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Timur, KH Iffatul Lathoif mengatakan sangat prihatin atas kejadian ini serta mendukung kepolisian melakukan penegakan hukum.


“Kami sangat prihatin dengan kembali terjadinya kasus yang sama. Namun semua masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Tetap mengedepankan praduga tak bersalah,” kata Gus Thoif sapaan akrabnya, Sabtu (21/05/2022).


Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Mojo, Kediri itu, pesantren yang menjadi lokasi kejadian dugaan pencabulan santri tersebut belum memiliki izin. “Pesantren tersebut belum memiliki izin atau berum beremis,” terangnya.


Sebagai langkah penanggulangan kasus tersebut, Gus Thoif mengungkapkan bahwa PW RMINU Jawa Timur akan melakukan sejumlah langkah strategis.


“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kapolres Lumajang untuk menekan kegaduhan atas kasus ini dan pihak yang berwajib berkomitmen akan menjaga nama besar pesantren dengan mengawal penuh kasus ini,” ungkapnya.


Gus Thoif juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menitipkan putra putrinya di pondok pesantren.


“Ini adalah kasuistik, jangan digeneralisir. Harapan kami, masyarakat lebih teliti memilih pondok pesantren untuk putra putrinya. Pilihlah pesantren-pesantren yang muktabar,” pungkasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru