• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Metropolis

Kiai Marzuki: Halal Bihalal Upaya Bersihkan Kesalahan Sesama Manusia

Kiai Marzuki: Halal Bihalal Upaya Bersihkan Kesalahan Sesama Manusia
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar saat halal bihalal PWNU Jatim, Selasa (16/05/2023). (Foto: NOJ/ MR)
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar saat halal bihalal PWNU Jatim, Selasa (16/05/2023). (Foto: NOJ/ MR)

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Marzuki Mustamar mengatakan, halal bihalal merupakan upaya dalam membersihkan tanggungan kesalahan sesama manusia. Hal itu penting dilakukan setelah manusia mendapat ampunan dari Allah saat melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan.

 

Penegasan tersebut disampaikan Kiai Marzuki saat halal bihalal dan silaturahim PWNU Jatim bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se Jatim pada Selasa (16/05/2023). Kegiatan tersebut dipusatkan di Ballroom Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy'ari Gedung PWNU Jatim lantai 3, Jalan Masjid Al-Akbar Timur, Gayungsari, Kota Surabaya.

 

“Semoga ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadhan, seperti sahur, tarawih, tadarus, dan lainnya, semuanya menjadi amal yang baik. Dan akhirnya kita kembali menjadi suci, kita benar-benar bebas dari ancaman api neraka,” katanya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang itu menyebutkan, dengan melewati Ramadhan kemarin, insyaallah menjadi ibadah yang benar-benar awwaluhu rahmah, awsatuhu maghfirah, dan ifqun minan nar.

 

“Nah, setelah itu beres insyaallah dosa kita diampuni. Selanjutnya yang harus kita upayakan adalah membebaskan diri dari tanggungan dari sesama manusia, haqqul adamy,” ucapnya.

 

Dirinya menyampaikan, adanya tradisi halal bihalal dan silaturahim dengan keluarga atau tetangga itu dalam upaya setelah mendapatkan ampunan Allah, maka selanjutnya berupaya mendapat pengampunan dari sesama manusia.

 

Namun demikian, bagi setiap kalangan yang memiliki pergaulan yang luas, dengan masyarakat Jawa Timur, rasanya tidak mungkin untuk silaturahim satu persatu. Sehingga gagasan besar KH Abdul Wahab Hasbullah mengadakan halal bihalal itu menjadi penting agar bebas dari tanggungan sesama manusia.

 

“Nah kita sebagai bagian dari anak bangsa, ketika Mbah Wahab secara nasional telah merintis dan mentradisikan halal bihalal di Istana (negara), maka tentu amat sangat wajar kita sebagai orang daerah, bagian dari nasional, kita juga mengadakan halal bihalal, yang itu sangat penting untuk membersihkan tanggungan sesama manusia,” tandasnya.

 

Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar dan ulama lainnya. Turut hadir pula Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto, dan jajaran Forpimda Jawa Timur lainnya.


Metropolis Terbaru