• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

PWNU Jatim Gelar Silaturahim Ramadhan dan Konsolidasi Abad Kedua NU

PWNU Jatim Gelar Silaturahim Ramadhan dan Konsolidasi Abad Kedua NU
Silaturahim Ramadhan PWNU Jatim. (Foto: NOJ/MR)
Silaturahim Ramadhan PWNU Jatim. (Foto: NOJ/MR)

Surabaya, NU Online Jatim

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim menggelar Silaturahim Ramadhan dan Konsolidasi Abad Kedua NU pada Rabu (13/04/2023). Kegiatan tersebut dipusatkan di Ballroom Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy'ari Gedung PWNU Jatim lantai 3, Jalan Masjid Al-Akbar Timur, Gayungsari, Kota Surabaya. 

 

Agenda tersebut dilaksanakan bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se Jatim, yang diwakili oleh jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah. Turut diundang pula Ketua dan Sekretaris lembaga dan badan otonom di lingkungan PWNU Jatim. 

 

Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dalam kesempatan ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan elemen Nahdlatul Ulama. Menurutnya, setiap perbedaan hendaknya menjadi rahmat dan tidak menjadi bibit permusuhan. 

 

"Semoga NU Jawa Timur terus dipersatukan oleh Allah SWT, " ujar pengasug Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Gasek, Malang itu. 

 

Kiai Marzuki menyebutkan, persatuan di lingkungan NU se Jawa Timur penting dilakukan khususnya menjelang pelaksanaan permusyawaratan kepemimpinan NU Jatim tahun 2023 dan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. "Menghadapi situasi menjelang Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jatim dan Pemilu 2024, semoga kita semua tidak terpecah belah," harapnya. 

 

Dirinya menekankan, dalam menghadapi tahun politik tersebut jangan sampai sesama pengurus NU di Jawa Timur terpecah belah. Disebutkan, bahwa pilihan masing-masing boleh berbeda, akan tetapi hendaknya tetap mendukung agar Jawa Timur tidak terpecah belah. 

 

"Perbedaan pilihan dalam konferensi atau politik jangan sampai berdampak buruk terhadap struktur organisasi di bawahnya. Mohon disampaikan kepada pengurus lain yang perlu mendengar," ucap Kiai Marzuki. 

 

Sementara Wakil Rais PWNU Jatim, KH Abdul Matin Djawahir berpesan, agar proses pemilihan kepemimpinan di tubuh Nahdlatul Ulama ada riswah atau praktik suap. Sebab, hal yang demikian mencederai marwah organisasi dan dilarang dalam agama Islam. 

 

"Dalam proses kepemimpinan di NU jangan sampai ada riswah," tegas Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung Tuban itu. 

 

Dikatakan Kiai Matin, bahwa kendatipun program organisasi yang dicanangkan ketika sudah terpilih bagus dan diapresiasi banyak kalangan, tetap kurang baik karena proses menuju keterpilihan yang bersangkutan tidak baik. 

 

"Program yang bagus jika tidak dilalui dengan proses yang baik maka hasilnya tidak akan baik," pungkasnya. 

 

Diketahui, kegiatan tersebut diawali dengan doa pembuka oleh KH Adhim Cholili. Acara kemudian dipungkasi dengan doa penutup oleh Rais PWNU Jatim KH Anwar Manshur.


Metropolis Terbaru