Metropolis

Konfercab IPNU XXVII-IPPNU XXVI Mojokerto, Merajut Benang Kepemimpinan Baru

Ahad, 6 Juli 2025 | 19:00 WIB

Konfercab IPNU XXVII-IPPNU XXVI Mojokerto, Merajut Benang Kepemimpinan Baru

Sambutan oleh Ketua PC IPNU Kabupaten Mojokerto, Ahmad Althaf ‘Athooillah. (Foto: NOJ/YNH)

Mojokerto, NU Online Jatim

Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Mojokerto telah berada pada fase akhir masa kepengurusan. Oleh karena itu digelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke XXVII-XXVI yang merupakan forum tertinggi IPNU-IPPNU di tingkat cabang itu.


Kegiatan bertajuk ‘Merajut Benang Kepemimpinan dalam Anyaman Harmoni’ dipusatkan di Hall Ninestar Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto pada Sabtu-Ahad (05-06/07/2025).


Ketua PC IPNU Kabupaten Mojokerto, Ahmad Althaf ‘Athooillah mengatakan, setiap dinamika yang berjalan, setiap waktu yang ditempuh, dan juga setiap tetes perjuangan yang diberikan pada IPNU mungkin banyak kekurangannya.


“Saya mohon maaf kepada seluruh PR, PK, dan PAC se-Kabupaten Mojokerto,” pintanya.


Terakhir, konferensi memang regenerasi yang harus dilanjutkan tongkat estafet kepemimpinannya, akan tetapi jangan sampai menyerah, apalagi Gen Z pada hari ini sedikit mengalami mager (males gerak). “Akan tetapi semoga dengan adanya Konfercab, regenerasi kepengurusan kami semoga menghasilkan semangat kembali agar dakwah IPNU-IPPNU di seluruh desa lebih masif lagi,” ungkapnya.


Baginya, IPNU-IPPNU adalah satu di antara kampus-kampus terbaik yang pernah dijumpai dan di jelajahi.


Ketua PC IPPNU Kabupaten Mojokerto, Uswatun Khasanah menerangkan, ini adalah perjalanan yang tidak mudah selama dua tahun mengemban Amanah sebagai ketua. Dua tahun lalu estafet kepemimpinan harus dialihkan, harus diteruskan dan dilanjutkan.


“Alhamdulillah saya diamanahi jadi ketua, saya merasa tidak bisa apa-apa tanpa kalian di belakang saya. Saya tidak mampu menyelenggarakan Konfercab ini tanpa adanya orang-orang hebat di samping dan belakang saya,” terangnya.


Ia berharap, konferensi yang diselenggarakan secara bersama bisa berjalan damai, tentram, dan mendapat hasil yang baik, bisa mencetak ketua IPNU dan IPPNU yang bisa membawa nama baik Mojokerto dikenal harum dan lebih luas lagi.


“Saya yakin dan sadar diri banyak sekali kekurangan dan kesalahan yang saya lakukan, kurang maksimal, merangkul dan turun ke PR maupun PAC,” jelasnya.


Ia memohon maaf apabila selama jadi ketua kurang bisa mencontohkan yang baik, kurang bisa memberikan pelayanan yang baik kepada semua. Semoga menjadi catatan amal baik untuk semuanya.