Sidoarjo, NU Online Jatim
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Krembung, Sidoarjo menggelar Musyawarah Kerja Jilid 2 terkait Sinkronisasi dan Kalenderisasi Program Kerja MWCNU Krembung masa khidmat 2021-2026. Kegiatan dipusatkan di Villa Puncak Trawas, Mojokerto, Senin-Selasa (31/01-01/02/2022).
Ketua MWCNU Krembung H Suyanto menyampaikan, bahwa musyawarah kerja tersebut merupakan kelanjutan dari musyawarah kerja 1 yang sudah pernah disampaikan terkait 10 program bidang garapan MWCNU Krembung masa khidmat 2021-2026.
Ia berharap, agar 10 program yang sudah digodok oleh tim perumus benar-benar bisa diimplementasikan dengan baik oleh pengurus lembaga. Hal tersebut agar nanti bisa terjalin sinergi dan kolaborasi untuk mewujudkan kemandirian menuju satu abad NU.
"Kami berharap sinergi dan kolaborasi juga dilakukan oleh para wakil ketua yang membidangi lembaga bisa sejalin dan sejalan dengan lembaga lembaga yang ada. Sehingga MWCNU Krembung berdaya dan mandiri secara organisasi," ujarnya.
Sementara Sekretaris MWCNU Krembung, Riduwan saat memimpin musyawarah kerja menyampaikan, bahwa dalam Musker 10 program tersebut harus dilakukan pemetaan kalenderisasi dan sinkronisasi.
“Hal itu agar bisa diimplementasikan oleh seluruh lembaga dengan matang dan saling berkolaborasi,” ungkapnya.
Di antara 10 program itu adalah bidang organisasi dan administrasi, bidang keagamaan dan dakwah, bidang pendidikan dan pelatihan, bidang sosial mabarot dan budaya nusantara, bidang perekonomian dan kesejahteraan.
“Selain itu, ada pula program di bidang pemberdayaan perempuan, bidang generasi muda NU, bidang pembinaan dan pengembangan SDM, bidang penggalian sumber dana dan keuangan, serta bidang humas dan kerja sama,” ungkapnya.
Dalam penyampaian materi kalenderisasi dan sinkronisasi Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) MWCNU Krembung telah menghasilkan beberapa program. Di antaranya adalah bidang organisasi dan administrasi membentuk Badan Pengelola Aset NU dan Peningkatan Kapasitas Pengurus.
Sementara di bidang keagamaan dan dakwah akan dilakukan pembinaan dan pelatihan da'i, khutbah, membuat buletin dan buku sejarah, peran tokoh NU di Kecamatan Krembung, serta pengajian rutin Ahad Pahing.
"Di bidang pendidikan, ada peran LP Ma'arif NU untuk penguatan Aswaja Center, Gerakan Sekolah di Ma'arif, serta upgrading guru dan tenaga pendidik di lingkungan Ma'arif NU," imbuhnya.
Di bidang ekonomi, kegiatan yang hendak dilakukan segera adalah pendirian Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUM NU), angkringan, dan kegiatan usaha lainnya," jelasnya.
“Adapun terkait penggalian sumber dana dan keuangan terdiri dari beberapa jenis, yakni i'anah syahriyah, gerakan infaq musiman serentak, dan gerakan Koin NU yang digawangi oleh LAZISNU,” tandasnya.
