• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Partai Ini Dukung 3 Tokoh NU Raih Gelar Pahlawan Nasional

Partai Ini Dukung 3 Tokoh NU Raih Gelar Pahlawan Nasional
DPC PPP Kota Surabaya mendukung KH Bisri Syansuri, KH Ridwan Abdullah dan KH Mas Alwi Abdul Aziz sebagai pahlawan nasional. (Foto: NOJ/Antara)
DPC PPP Kota Surabaya mendukung KH Bisri Syansuri, KH Ridwan Abdullah dan KH Mas Alwi Abdul Aziz sebagai pahlawan nasional. (Foto: NOJ/Antara)

Surabaya, NU Online Jatim

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya mendukung tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menjadi pahlawan nasional. 3 di antaranya yakni KH Bisri Syansuri, KH Ridwan Abdullah dan KH Mas Alwi Abdul Aziz.


Ketua DPC PPP Surabaya Ali Mahfud mengatakan, sejumlah tokoh pendiri NU sudah bergelar pahlawan nasional. Namun ada 3 tokoh di antaranya yang belum mendapatkan gelar yakni KH Bisri Syansuri, KH Ridwan Abdullah dan KH Mas Alwi Abdul Aziz.


"KH Bisri Syansuri tercatat sebagai salah satu tokoh pendiri NU," kata Ali, Jumat (27/01/2023).


Menurutnya, Kiai Bisri yang merupakan kelahiran Pati pada tahun 1886 itu pernah menjabat sebagai Wakil Rais Aam dan Rais Aam sejak 1972 hingga akhir hayatnya. Juga terjun ke dunia politik, diawali dengan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mewakili Masyumi. Lalu, pernah menjadi anggota Dewan Konstituante dan menjadi Ketua Majelis Syuro PPP. 


"Kemudian, hasil Pemilu 1971 mengantarkannya duduk sebagai anggota DPR dari NU," ujar dia.


Ali menyampaikan, KH Bisri dan NU menolak RUU besutan pemerintahan Orde Baru tentang perkawinan. Sebab, kata dia, kala itu isi RUU tersebut dinilai terlalu jauh dengan ketentuan-ketentuan agama Islam. 


KH Bisri menuntut perubahan atau penghapusan RUU Perkawinan pada masa awal Orde Baru. Perjuangannya berhasil menghapus atau mengganti sekitar 10 pasal RUU Perkawinan.


"Jasa kakek dari Presiden Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid itu untuk bangsa ini sangat besar. Karena itu, saya sangat setuju agar beliau dimasukkan dalam daftar pahlawan nasional," kata dia.


Untuk PPP, Ali menyampaikan, Kiai Bisri pun pernah menjadi pengurus partai. Saat itu, posisi yang didudukinya majelis syuro. Lambang PPP menjadi warisan dari KH Bisri. Karir politik di parlemen pun juga moncer. Almaghfurlah pernah menjadi anggota DPR sampai 1980.


Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyatakan dukungannya terhadap pengajuan sosok KH M Bisri Syansuri sebagai pahlawan nasional. Hal itu disampaikan mantan Menteri Sosial RI tersebut dalam momen haul ke-44 KH M Bisri Syansuri, Nyai Hj Nur Khodijah ke-74, dan Harlah Pondok Pesantren (PP) Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang.


Selain KH Bisri, pendiri NU yang lain seperti KH Ridwan Abdullah merupakan pencipta logo NU juga perlu diusulkan mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional. Kiai Ridwan pun mulai merancang dan membuat lambang NU yang didirikan pada tahun 1344 H itu. 


Sedangkan, KH Mas Alwi Abdul Aziz adalah salah satu pendiri NU bersama Kiai Abdul Wahab Chasbullah dan Kiai Ridlwan Abdul dan lainnya, yang ketiganya bergerak secara aktif sejak NU belum didirikan. Beliaulah yang pertama mengusulkan nama Nahdlatul Ulama. 


Kiai Mas Alwi merupakan putra Kiai besar kala itu, yaitu KH Abdul Aziz yang masuk dalam keluarga Ampel, Surabaya. Beliau pernah belajar di Pesantren Syikhona Kholil Bangkalan. Kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Siwalan Panji, Sidoarjo lalu di Mekkah.


"Mengingat peran serta beliau bersama sama pendiri NU lainnya berjuang mendirikan bangsa dan negara ini, kami berharap pemerintah memberikan gelar pahlawan kepada seluruh muassis atau pendiri NU," pungkasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru