Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo. NU Online Jatim
Tim Aswaja NU Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Yusuf Suharto menceritakan kisah KH Bisri Syansuri ketika menghadapi santri yang nakal. Hal itu ia kisahkan saat webinar Aswaja yang mengangkat tema ‘Seni Mendidik ala Muassis NU; KH Bisri Syansuri’, Kamis (18/03/2022).
“Kalau menghadapi santri yang agak nakal atau sulit memahami pelajaran, Kiai Bisri Syansuri itu memanggil anak tersebut, kemudiannya mengajarnya. Jadi seperti di private gitu,” kata dosen Institut Pesantren KH Abdul Chalim (Ikhac) Pacet, Mojokerto tersebut.
Hal itu menandakan Kiai Bisri sangat memperhatikan pendidikan setiap santrinya, tidak membedakan santri yang pandai atau yang belum pandai. Ketelatenan salah satu Muassis NU itu karena ingin santri-santrinya saat pulang sudah memahami ilmu-ilmu dasar agama.
“Kiai Bisri itu selalu mengontrol santrinya, kebiasaan itu juga diwarisi oleh putra-putranya,” ungkap alumni Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang tersebut.
Yusuf Suharto melihat dan mengalami secara langsung dididik oleh KH Shohib Bisri, putra dari KH Bisri Syansuri. Kiai Shohib selalu mengawasi santri di asrama, termasuk membangunkan sendir santri saat shalat shubuh. Tidak mengutus atau menjadwal santri senior untuk membangunkan santri, tetapi dilakukan sendiri.
“Kiai Shohib biasanya saat membangunkan santri untuk shalat subuh itu memakai sorban putih dan sandal kayu. Jadi Kiai Shohib belum sampai asrama kadang ada santri yang dengar sandal beliau kemudian membangunkan yang lain. Ini adalah ketelatenan mendidik yang diwarisi dari KH Bisri Syansuri,” ungakpnya.
Kiai Bisri Syansuri dimata Yusuf Suharto juga sosok kiai yang mencintai kebersihan. Ia menceritakan kisah dari Thoyyibah, seorang santri Kiai Bisri dari Madura yang mengisahkan kebiasaan Sang Kiai memungut sampah berserakan.
“Ya seperti almarhum Gus Sholahuddin Wahid Tebuireng itu, kalau ada sampah berserakan tidak memanggil santri. Dipungut sendiri kemudian dibuang ke tempat sampah,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Nilai Utama dalam Memaknai Hari Kemerdekaan
2
Kado Kemerdekaan, Umaha Luncurkan Mesin CNC Nusantara Karya Anak Bangsa
3
LPBINU Pasuruan Gelar Rakor untuk Perkuat Kelembagaan di MWCNU
4
Luar Biasa, Dosen UIN KHAS Jember Raih 2 Beasiswa Internasional untuk Studi Doktoral
5
Gus Amak Dorong Generasi Muda Hindari Gengsi untuk Berwirausaha
6
Gus Yahya Sebut Para Pendiri NU adalah Intelektual yang Studi di Pusat Islam
Terkini
Lihat Semua