• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Khofifah Dukung Pengajuan Kiai Bisri Jadi Pahlawan Nasional

Khofifah Dukung Pengajuan Kiai Bisri Jadi Pahlawan Nasional
Gubernur Khofifah saat menghadiri Haul ke-44 KH M Bisri Syansuri, Nyai Hj Nur Khodijah ke-74 dan Harlah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma’arif Denanyar, Jombang Ahad (22/01/2022) malam. (Foto; NOJ/Humas Pemprov Jawa Timur)
Gubernur Khofifah saat menghadiri Haul ke-44 KH M Bisri Syansuri, Nyai Hj Nur Khodijah ke-74 dan Harlah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma’arif Denanyar, Jombang Ahad (22/01/2022) malam. (Foto; NOJ/Humas Pemprov Jawa Timur)

Jombang, NU Online Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh pengajuan sosok KH M Bisri Syansuri menjadi pahlawan nasional. Menurutnya, Kiai Bisri memiliki jasa besar dalam perjuangan bangsa Indonesia terutama saat resolusi jihad serta dalam memajukan pendidikan pada kaum perempuan.


“Kepada dzurriyah Denanyar, saya secara khusus menyampaikan proses pengajuan KH M Bisri Syansuri menjadi pahlawan nasional agar dimaksimalkan pemenuhan persyaratannya,” kata Khofifah, Ahad (22/01/2023).


Penegasan itu disampaikannya usai menghadiri haul ke-44 KH M Bisri Syansuri, Nyai Hj Nur Khodijah ke-74. Kegiatan juga berbarengan dengan Harlah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang.


Mantan Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI) itu menyampaikan di antara perjuangan Kiai Bisri adalah saat menjadi komandan dan membantu mengomunikasikan gerakan Hizbullah dan Sabilillah. Hal itu dilakukan bersama para santri saat resolusi jihad.


“Selain itu, beliau juga memiliki peran yang luar biasa dalam proses perjuangan bagi bangsa dan negara saat pra dan pasca kemerdekaan,” imbuhnya.


Khofifah mengatakan, pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Kiai Bisri atau Mbah Bisri ini sama sekali bukan kepentingan keluarga atau dzurriyah. Melainkan menurutnya hal tersebut menjadi bagian penting dari catatan perjalanan sebuah bangsa.


“Karena ini bukan untuk kepentingan keluarga Mbah Bisri. Melainkan untuk menjadi rekaman komprehensif bahwa mereka yang pernah berkontribusi pada proses pengorbanan, perjuangan dan perjalanan bangsa punya jejak sejarah yang bisa dijadikan teladan,” jelasnya.


Kemudian, menurutnya jika tidak diajukan sebagai pahlawan nasional maka dokumen perjalanan perjuangan beliau sekadar sebagai dokumen keluarga dan Pesantren Mamba’ul Ma’arif. Tetapi jika sebagai pahlawan nasional akan tercatat dalam jejak sejarah bangsa yang menjadi dokumen nasional sehingga dapat diteladani oleh seluruh warga bangsa.


“Bahkan seringkali tamu-tamu kepala negara lain jika melakukan kunjungan ke suatu negara mereka ke makam pahlawan sebagai bentuk.penghormatan,” katanya.


Karena itu, di sinilah harapannya catatan rekam jejak sejarah Mbah Bisri bisa terdokumentasikan. Demikian pula bahwa bangsa yang besar adalah yang menghargai jasa para pahlawan.


Di sisi lain, Koordinator Forum Muhibbin Mbah Bisri Syansuri (FMMBS), Ahmad Zainuddin mengatakan, sudah selayaknya Mbah Bisri mendapatkan gelar pahlawan nasional. Menurutnya, jejak perjuangan almarhum dalam pra kemerdekaan bahkan pasca kemerdekaan Republik Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi.


“Dengan adanya forum ini, kami berharap agar gelar pahlawan nasional segera diproses dan ditetapkan oleh pemerintah,” ucapnya pada sebuah kajian tentang Mbah Bisri Syansuri beberapa waktu lalu.


Editor:

Matraman Terbaru