PWNU Jatim Terima 1.500 Paket Sembako dari Yayasan Bhakti Persatuan
Selasa, 11 Maret 2025 | 09:00 WIB
A Habiburrahman
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menerima bantuan 1.500 paket sembako dari Yayasan Bhakti Persatuan Surabaya untuk dibagikan kepada masyarakat tidak mampu.
Didampingi Ketua Dewan Pembina Yayasan Bhakti Persatuan Ali Markus, Ketua Umum Yayasan Bhakti Persatuan Hermawan Santoso menyerahkan bantuan kepada Ketua PWNU Jatim KH Kikin Abdul Hakim di Kantor PWNU Jatim, Senin (10/03/2025).
"Ini kunjungan rutin yang kami lakukan setiap tahun ke pengurus NU, karena NU mempunyai jaringan yang kuat di Jatim. Untuk itu kami menyerahkan bantuan untuk disalurkan kepada masyarakat miskin," kata Hermawan Santoso yang memimpin komunitas Tionghoa di Surabaya itu.
Sementara itu, Ali Markus menyatakan silaturahim dan bantuan yang diberikan itu berangkat dari hati yang tulus untuk menjalin kolaborasi dengan NU, agar Jatim bisa sejuk, damai, dan sejahtera.
"Kondisi perekonomian saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik dan banyak PHK, sehingga bantuan Yayasan Bhakti Persatuan dapat membantu masyarakat," terangnya.
Ketika menerima bantuan itu, KH Kikin Abdul Hakim, Ketua PWNU Jatim mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang diberikan Yayasan Bhakti Persatuan kepada PWNU Jatim, karena silaturahim itu akan menjaga kebersamaan.
"Kebersamaan itu penting, apalagi NU di Jatim memang barometer dalam kebersamaan yang cukup mengakar ke kampung-kampung sejak zaman KH Hasyim Asy'ari, muassis NU. Kebersamaan agar membuat Jatim bisa kondusif dan kehidupan masyarakat pun bisa nyaman," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PWNU Jatim Prof Dr HM Turhan Yani dan Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PWNU Jatim KH Mas Kamil Thobroni menegaskan pentingnya kolaborasi dengan sesama insan dan alam.
"Kalau Lakpesdam itu menguatkan kolaborasi dengan sesama manusia agar terjalin silaturahim yang saling menguntungkan, maka LPBI itu lebih menguatkan kolaborasi dengan alam. Ini penting, karena tanpa adanya kolaborasi dengan alam akan menimbulkan bencana," kata Prof Turhan Yani dalam Ngaji Nusantara PWNU Jatim menjelang buka puasa bersama.
Oleh karena itu, Prof Turhan Yani sepakat dengan Mas Kamil Thobroni yang merumuskan Fiqih Tharah di lokasi bencana. "Tapi, kalau ada perumusan Fiqih Ekologis sesuai geografis pesisir atau pegunungan akan lebih baik, karena Fiqih Ekologis bersifat mencegah sebelum bencana terjadi," ujarnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
4
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
5
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua