Metropolis

Respons Ketua Ansor Jatim soal Rencana Vasektomi bagi Penerima Bansos

Rabu, 7 Mei 2025 | 15:00 WIB

Respons Ketua Ansor Jatim soal Rencana Vasektomi bagi Penerima Bansos

Ketua PW GP Ansor Jatim, H Musaffa Safril. (Foto: NOJ/ Istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Rencana menjadikan vasektomi atau keluarga berencana (KB) pria yang diusulkan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sebagai syarat menerima bantuan sosial (bansos) mendapat sorotan. Sejumlah kalangan memberikan respons, salah satunya Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim.

 

Ketua PW GP Ansor Jatim, H Musaffa Safril, menyebutkan bahwa terkait kebijakan vasektomi hendaknya memperhatikan beberapa hal penting. Sedikitnya ia menyampaikan empat hal dalam menyikapi rencana kebijakan ini.

 

Pertama, bansos adalah kewajiban negara terhadap rakyatnya. “Bansos merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam setiap urusan yang berkaitan dengan hajat hidup rakyatnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (07/05/2025).

 

Kedua, dalam pemberlakukan vasektomi hendaknya memperhatikan aspek fikih terlebih dahulu. Selanjutnya, baru bisa dikaitkan dengan kewajiban negara terhadap rakyatnya.

 

“Bagi kami di GP Ansor dan Nahdlatul Ulama, urusan fikih ini sangat penting dan sejauh penelusuran saya belum ada ketentuan hukumnya,” ungkapnya.

 

Dirinya pun mempertanyakan berkaitan dengan pentingnya pemberlakuan dari kebijakan vasektomi dimaksud. “Apakah situasi bonus demografi semencekam itu sehingga diperlukan kebijakan vasektomi,” tanyanya.

 

Ketiga, rencana aturan syarat vasektomi bagi penerima bansos bisa terlalu berlebihan jika dikaitkan dengan konsep anak adalah berkah bagi kalangan umat Islam (santri).

 

“Tapi ini harus dianalisis dan dikaji ulang aspek sosial, fikih, dan antropologi masyarakatnya,” kata pria kelahiran Sumenep ini.

 

Keempat, GP Ansor Jatim mendukung semua kebijakan pemerintah yang mengarusutamakan kesejahteraan rakyat dengan memenuhi layanan dasar.

 

“Selama kebijakan pemerintah mengutamakan kesejahteraan rakyat, kami siap mendukung,” pungkasnya.

 

Diketahui, rencana pemberlakukan vasektomi bagi penerima bansos itu disampaikan setelah rapat koordinasi di Balai Kota Depok, Selasa (29/04/2025) lalu. Bahkan, dalam kesempatan itu, Dedi mengusulkan warga yang bersedia vasektomi akan diberi insentif Rp500 ribu.

 

Dilansir halodoc.com, vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi (pengendalian kelahiran) permanen pada pria, yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma ke air mani. Prosedur ini efektif mencegah kehamilan karena sperma tidak dapat membuahi sel telur.