• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Metropolis

Sempat Mengungsi 3 Jam, Mahasiswi Indonesia di Maroko Terpantau Aman

Sempat Mengungsi 3 Jam, Mahasiswi Indonesia di Maroko Terpantau Aman
Reruntuhan bangunan akibat gempa di Maroko. (Foto: NOJ/rri.co.id)
Reruntuhan bangunan akibat gempa di Maroko. (Foto: NOJ/rri.co.id)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Gempa bumi dengan kekuatan 6,8 melanda Maroko Tengah dan menewaskan lebih 2 ribu orang. Diketahui pusat gempa berada di Pegunungan Atlas Tinggi, 71 km sebelah Barat Daya Marrakesh, pada kedalaman 18,5 km, menurut Survei Geologi AS. Gempa terjadi pada Jumat (08/09/2023) pukul 23:11 waktu setempat.

 

Novhat Nuraniyah salah seorang mahasiswi asal Kabupaten Mojokerto mengabarkan dirinya dan enam temannya yang lain selamat dan dalam kondisi baik.

 

“Alhamdulillah, kami semua total tujuh orang perempuan aman karena tempat kami tinggal cukup jauh dari pusat gempa, sekitar enam sampai tujuh jam,” katanya kepada NU Online Jatim melalui sambungan WhatsApp, Ahad (10/09/2023).

 

Meski tempat tinggalnya jauh, perempuan yang saat ini menempuh pendidikan Program Studi Dirosat Islamiyyah di Sidi Mohammed ben Abdellah University itu turut merasakan gempa tersebut, meski tidak sekeras Kota Marrakesh dan sekitarnya.

 

Hal tersebut menyebabkan pemerintah sekitar mengambil upaya pencegahan dini atas kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan mengungsikan tujuh mahasiswi tersebut. “Ada mahasiswa Indonesia di Tinkir dekat dengan pusat gempa, tapi alhamdulillah baru saja saya menerima informasi teman-teman yang di Tinkir dalam kondisi aman,” ujarnya.

 

Alumni Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto itu lantas meminta doa agar dirinya dan teman-temannya selamat dan tidak ada gempa susulan lagi. Di samping itu, ia berdoa agar Pemerintah Maroko diberi kekuatan untuk menghadapi musibah tersebut dan semua korban mendapat derajat syahid.

 

“Mohon doa, ada tiga puluh sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) yang kuliah satu tempat yang sama dengan saya,” ucapnya.

 

Dilansir dari NU Online, Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko Muhammad Arief Arafat menyampaikan bahwa getaran juga terasa di wilayah yang berbatasan langsung dengan Aljazair.

 

"Teman-teman yang berada di Kota Oujda, perbatasan Maroko-Aljazair, merasakannya,” kata mahasiswa program magister ilmu-ilmu keislaman dan maqosidnya di Universitas Hassan II di Kota Mohammedia itu pada Sabtu (09/09/2023).

 

Ia juga mengabarkan bahwa seluruh warga NU dan warga Indonesia di Negeri Maghrib itu selamat dari bencana mengerikan itu. “Alhamdulillah tidak ada korban dari warga Indonesia,” katanya.

 

Berdasarkan informasi terbaru Kementerian Dalam Negeri Maroko, disebutkan bahwa setidaknya ada sebanyak 2.012 orang tewas dan 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang lainya dalam kondisi kritis akibat gempa dahsyat tersebut.


Metropolis Terbaru