Sidoarjo, NU Online Jatim
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo kembali membuka program bantuan kacamata gratis. Kali ini, program bantuan yang diberikan sebanyak 1000 kacamata gratis untuk pelajar dan santri.
Sekretaris LAZISNU PCNU Sidoarjo, H Ahmad Zanuar Riza mengatakan, program ini merupakan sinergi antara LAZISNU PCNU Sidoarjo dengan LAZISNU Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim dan Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (Iropin) Jatim.
“Program berbagi kacamata tersebut adalah program turunan dari LAZISNU PWNU Jatim dan pada tahun 2022 lalu sasarannya adalah guru ngaji, dhuafa, dan santri. Kami berharap, para siswa dan santri yang mengalami gangguan penglihatan bisa terbantu melalui program ini,” katanya, Kamis (07/09/2023).
Dirinya menambahkan, saat ini sudah dimulai proses skrining awal di enam titik untuk mempermudah jangkauan peserta. Adapun proses skrining dimulai tanggal 07-09 September 2023, tahapan selanjutnya yaitu refraksi yang akan digelar pada Ahad (01/10/2023) mendatang.
“Hari kedua ini telah dilangsungkan proses skrining yang dipusatkan di Komplek Sekolah Yayasan Pendidikan Ma'arif (YPM) Panjunan Kecamatan Sukodono dengan jumlah peserta sekitar 478 orang dan yang lolos tahap refraksi sejumlah 389 orang,” ucap Riza.
Dirinya mengungkapkan, di hari pertama skrining kemarin, sudah ada kurang lebih 309 orang yang lolos refraksi dan jumlah total sementara sekarang ini sudah mencapai 698 orang dari target 1000 orang penerima manfaat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada LAZISNU PWNU Jatim, Iropin, LAZISNU se-Sidoarjo, Fatayat NU, LP Ma’arif NU, serta semua pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini. Banyak sekali siswa yang antusias mengikuti skrining ini, dari mulai tingkat SD/MI hingga SMA/SMK,” ungkapnya.
Sementara itu, pengurus Iropin Jatim, Fajar Raharjo menegaskan, pihaknya selalu siap bersinergi dengan LAZISNU kapan pun. Menurutnya, LAZISNU dinilai sukses dan tepat sasaran dalam melaksanakan program ini.
“Tujuan program ini agar masyarakat Indonesia terbebas dari gangguan penglihatan, karena di era digital saat ini banyak timbul gejala-gejala gangguan penglihatan yang bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari,” tegasnya kepada NU Online Jatim saat ditemui di sela-sela kegiatan skrining di Komplek Sekolah YPM Panjunan, Kamis (07/09/2023).
Dijelaskannya, proses skrining dilakukan untuk memeriksa visus mata (tes ketajaman penglihatan), apabila hasil pemeriksaan visusnya terdapat gangguan tajam penglihatan, maka tahapan selanjutnya akan dikoreksi dengan menggunakan lensa minus maupun plus.
“Nah, dari situ akan diketahui apakah terjadi gangguan penglihatan baik itu miopia, hipermetropia, astigmatisma, atau presbiopia,” pungkasnya.
Di sisi lain, Nurul Wardatilla, siswi kelas XI SMA YPM 2 Panjunan ini mengaku senang setelah dinyatakan lolos skrining awal. Ia ingin memiliki kacamata baru karena kacamata miliknya yang lama ukurannya sudah tidak sesuai lagi.
“Kacamata ini sangat bermanfaat buat saya untuk kegiatan belajar sehari-hari. Terima kasih LAZISNU, Iropin, dan YPM. Semoga tahun depan program bantuan kacamata gratis ini bisa diadakan lagi,” ujarnya.
