• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Metropolis

Sudahi Polemik, Kiai Ma’ruf Khozin Sampaikan Maaf ke Keluarga Kiai Mas Alwi

Sudahi Polemik, Kiai Ma’ruf Khozin Sampaikan Maaf ke Keluarga Kiai Mas Alwi
Rombongan PWNU Jatim saat ziarah ke makam almaghfurlah Kiai Mas Alwi di Surabaya. (Foto: NOJ/twitter.com)
Rombongan PWNU Jatim saat ziarah ke makam almaghfurlah Kiai Mas Alwi di Surabaya. (Foto: NOJ/twitter.com)

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jatim, KH Ma’ruf Khozin secara terbuka menyampaikan permintaan maaf lewat media sosial. Hal tersebut disampaikan demi mengakhiri polemik dengan keluarga almaghfurlah Kiai Mas Alwi bin KH Abdul Azis.


Disampaikan Kiai Ma’ruf Khozin bahwa ‘perselisihan’ bermula dari tulisan Ren Muhammad pada rubrik Tokoh di NU Online dengan judul: Kiai Mas Alwi, Pendiri Nahdlatul Ulama yang Terlupa dan dimuat pada Kamis, 09 Maret 2017.


“Semua berawal dari anak sulung saya di sebelah saya ini,” katanya di akun Facebook yang diunggah Kamis (12/10/2023) sambil menyertakan foto bersama anak perempuannya.


Disampaikan bahwa sekitar tahun 2012 anaknya sekolah di Nur Musholla, Ploso Bogen, Tambaksari Surabaya. Nah, ketika pelajaran ke-NU-an kelompok anaknya mendapat tugas sang guru yakni menulis salah satu pendiri NU, Kiai Mas Alwi.


“Ayah tahu?," tanya sang anak ketika itu.


Nama Kiai Mas Alwi memang kerap disebut dalam sejarah NU. Akan tetapi siapa sosok dan bagaimana kiprah, termasuk silsilah keluarganya tidak banyak yang tahu.


Ketika itu Kiai Ma’ruf Khozin mencari sejumlah buku dan tulisan di berbagai tempat. Keluar masuk perpustakaan juga nyaris tidak menemukan data dimaksud. Mencari di internet juga tidak bisa menjelaskan secara rinci. Hal tersebut antara lain karena almaghfurlah Kiai Mas Alwi tidak dikaruniai putra.


“Karena saya mendengar nama Kiai Mas Alwi dari Gus Solahuddin Azmi selaku cucu KH Ridwan Abdullah, maka saya pun coba bertanya kepada beliau. Akhirnya beliau cerita panjang lebar, mulai awal sejarah berdiri NU. Intinya saya sudah menulis dan dikutip oleh sebagian website, termasuk NU Online,” terang Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur ini.


Setelah tulisan tersebut terbit, ternyata ada beberapa pihak yang mengaku sebagai keluarga Kiai Mas Alwi. Disampaikan bahwa ada poin yang jadi keberatan pihak keluarga, yakni kisah Solahuddin Azmi atau Gus Udin yang menyebut Kiai Mas Alwi dicoret dari silsilah keluarga karena pernah melakukan perjalanan dengan kapal pesiar.


“Beliau-beliau (keluarga, red) menuduh sebagai fitnah dan menyalahkan karena tidak klarifikasi ke keluarga,” ungkap alumni Pesantren Ploso, Kediri ini.


Dikemukakan Kiai Ma’ruf Khozin bahwa kesalahan tidak bisa serta merta dibebankan kepada kalangan yang menulis sosok Kiai Mas Alwi. Yang justru hendaknya menjadi perhatian adalah tidak ada pihak keluarga yang menulis tentang almaghfurlah Kiai Mas Alwi.


“Bagaimana mungkin kami bisa kroscek lha wong beliau-beliau dari dulu tidak menulis tentang Kiai Mas Alwi?,” tegasnya.

 

Akan tetapi, segera Kiai Ma’ruf Khozin mengakui kalau kemudian dikatakan sebagai kalangan yang bersalah. Oleh karena itu, dirinya telah meminta secara khusus kepada salah seorang redaktur NU Online agar kutipan dari dirinya dihapus.


“Saya minta maaf yang tak terhingga atas khilaf saya untuk keluarga Pondok Dresmo atau Keluarga Brebek dan semua pihak yang merasa dirugikan,” ungkapnya.


Dengan demikian, Kiai Ma’ruf Khozin berharap bahwa polemik soal siapa, bagaimana dan seperti apa kiprah Kiai Mas Alwi dapat diakhiri.


“Sekali lagi saya sudah menyatakan diri tidak mau terlibat dengan sejarah beliau dari manapun versinya,” pintanya.


Dengan menyudahi polemik tersebut, dirinya justru ingin lebih memilih tugas dengan ngaji bersama santri dan amanah di MUI Jatim maupun PWNU Jatim.


“Akan tetapi untuk doa bagi para muassis NU selalu saya mintakan kepada Allah agar kami diberi keberkahan seperti Allah memberi keberkahan kepada para muassis,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru