• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Syekh Yusri Mesir: Tetap Mencari Ilmu setelah Wisuda

Syekh Yusri Mesir: Tetap Mencari Ilmu setelah Wisuda
Syekh Yusri Rusydi Jabr al-Hasani saat mengisi orasi ilmiah diwisuda ke-IV Universitas KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Syekh Yusri Rusydi Jabr al-Hasani saat mengisi orasi ilmiah diwisuda ke-IV Universitas KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Mojokerto, NU Online Jatim

Syekh Yusri Rusydi Jabr al-Hasani, salah satu Syekh al Azhar Mesir juga Mursyid Thoriqoh Yusriyyah Shiddiqiyyah Syadziliyyah Mesir mengisi orasi ilmiah diwisuda ke-IV Universitas KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto, Ahad (03/09/2023).


Syekh Yusri menyampaikan, setelah wisuda agar tidak mencukupkan diri saja, akan tetapi terus mencari ilmu hingga menjadikan diri sebagai seorang yang profesionalis di dalam bidangnya masing-masing.


“Orang yang mencari ilmu mempunyai derajat yang sangat tinggi, sehingga Rasulullah SAW dalam hadistnya menyebutkan, orang yang wafat dalam mencari ilmu akan mendapat derajat syahid,” katanya.


Menurutnya, wisuda ini merupakan permulaan bahwasannya mahasiswa pantas untuk melanjutkan mencari ilmu dan mengajarkan kepada orang lain, karena wisuda bukan akhir dari mencari ilmu.  


“Hal terpenting bagi para pencari ilmu adalah niat. Mengapa harus mencari ilmu? Apa tujuan mencari ilmu? Apakah untuk pangkat? Apakah untuk harta atau supaya terkenal,” terangnya.


Syekh Yusri menjelaskan, jika niat mencari ilmu salah seperti disebutkan di atas, maka dunia akan hancur. Umur manusia juga sangat pendek, oleh karenanya tidak seharusnya menghabiskan waktu untuk mencari ilmu dengan niat yang salah.


Diceritakan, Syekh Yusri mendapatkan gelar doktor di umur 35 tahun, ia lantas merasa sangat sedikit ilmu yang diperoleh.


“Maka pencari ilmu harus meluruskan niat yakni untuk mencari ridho Allah dengan penuh keikhlasan ketika mencari ilmu. Mencari ilmu juga dengan landasan kecintaan kepada Rasulullah SAW,” ungkapnya.


Selanjutnya, niat mencari ilmu adalah untuk memberi manfaat kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.  Dalam menuntut ilmu, ikhlas menjadi nilai ibadah. Sehingga kehidupan semuanya bernilai ibadah.


Oleh sebab itu, Syekh Yusri mengajak untuk selalu memperbaiki atau memperbarui niat dalam mencari ilmu. Sehingga pada saatnya tidak malas mencari ilmu, karena mengetahui mencari ilmu adalah ibadah. Mencari ilmu dan menyebarkan ilmu adalah tujuan diutusnya Rasulullah SAW.


“Syarat mencari ilmu yang pertama adalah ikhlas, kedua istiqamah. Ketika ada keikhlasan dan kesungguhan Allah akan memberi ilmu yang manfaat,” tandasnya. 


Metropolis Terbaru