Mojokerto, NU Online Jatim
Nidaul Hopiah RS Rasyid dan Ainul Faqi Imron berhasil menyebet juara II Lomba Penulisan Artikel Ilmiah yang diadakan oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-62. Keduanya merupakan Dua mahasiwa Institut Pesantren KH Abdul Chalim (Ikhac) Pecet, Kabupaten Mojokerto.
Nidaul Hopiah RS Rasyid mengaku prestasinya tersebut dipersembahkan kepada kedua orang tua dan Nyai Farida Ulfi Na’imah selaku Kepala Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI).
“Kami belajar menulis dari dosen kami Bapak Aspandi. Beliau yang memotivasi kami untuk menuangkan kemampuan kami melalui tulisan,” katanya kepada NU Online Jatim, Jumat (22/07/2022).
Senada dengan Nidaul, Ainul juga mempersembahkan prestasinya untuk kedua orang tua dan Kaprodi serta dosen-dosen Ikhac yang lain. Atas prestasinya tersebut keduanya mendapat uang tunai sebesar Rp1 juta, piala dan sertifikat.
“Tema yang ditulis memilih salah satu antara Restorative Justice atau Rehabilitasi Narkotika. Namun kami memilih Restorative Justice,” ujar Ainul.
Menurutnya, tema mengenai Restorative Justice merupakan bagian dari upaya yang dilakukan Kejaksaan untuk mensosialisasikan Peraturan Jaksa Agung (Perja) No. 15 Tahun 2022 tentang Penghentian Penuntutan dengan Pendekatan Keadilan Restoratif.
“Peran jurnalis dan mahasiswa dalam mensosialisasikan Perja ini lewat karya tulisnya akan memberikan pemahaman yang dapat mengedukasi masyarakat tentang program-program di Kejaksaan," terangnya.
Sementara itu, Nyai Farida Ulfi Na’imah Kaprodi HKI Ikhac yang juga Wakil Ketua Aswaja NU Center Sidoarjo mengaku, pihaknya tidak mau ketinggalan dalam rangka menggali pengalaman dan mengasah kemampuan menulis mahasiswanya.
Ulfi juga mengapresiasi Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto yang punya inisiatif mengadakan lomba tersebut.
“Lomba ini sengat baik guna memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki kemampuan menulis dan menyampaikan pesan moral lewat sebuah karya tulisannya kepada masyarakat. Secara umum, lomba ini juga menstimulasi mahasiswa agar selalu aktif dan kritis terhadap ragam permasalahan masyarakat dan lingkungan sekitar. Menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme, serta membuka cakrawala pengetahuan hukum Indonesia,” katanya.
