Talkshow Peluncuran ISNU Airlangga Usung Konsep Nahdlatut Tujjar
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 21:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Ratusan mahasiswa turut hadir dalam peluncuran ISNU Airlangga yang digelar di Auditorium Ternate, ASEEC Tower, Universitas Airlangga, Surabaya yang dilaksanakan pada Sabtu (28/10/2024). Tak hanya seremonial saja, kegiatan ini juga diwarnai dengan Talkshow yang bertema Menyambung Juang Intelektual, Merengkuh Masa Depan Finansial. Tema ini menggabungkan antara tajuk Hari Santri 2024 dan konsep Nahdlatut Tujjar yang dibawa Muassis Nahdlatul Ulama.
Talkshow tersebut menghadirkan beberapa tokoh ternama sebagai narasumber yaitu Prof. Dr. Muhammad Madyan Guru Besar Ilmu Manajemen dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Universitas Airlangga, H. Ahmad Hakim Jayli Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, H. Yusuf Adnan Kikin Wakil Bendahara PWNU Jawa Timur, serta moderator Dr. Fatin Fadhila Hasib Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Dalam sesi pertama, Prof. Dr. Muhammad Madyan Guru Besar Ilmu Manajemen dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Universitas Airlangga mengulas tentang pentingnya manajemen keuangan bagi para santri di tengah maraknya fenomena pinjaman online. Ia berharap bahwa para santri menjauhkan diri dari budaya konsumtif agar dapat menjadi contoh bagi masyarakat.
“Para santri adalah teladan bagi masyarakat. Bayangkan misalnya jika santri itu tidak bisa mengelola keuangan dengan efisien dan efektif, apa yang terjadi? Mungkin para santri banyak yang terlibat dalam pinjaman online dan sebagainya,” ujar Prof. Madyan.
Sementara itu, Hakim Jayli, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur menekankan agar ISNU Airlangga melakukan napak tilas dari sepak terjang pendiri NU dalam konteks Nahdlatut Tujjar atau kebangkiran ekonomi yang sebenarnya telah dipetakan dengan baik oleh KH Wahab Hasbullah.
"Kiai Wahab telah memetakan dengan baik tentang tiga kota kunci di Jawa Timur untuk melawan penjajah dalam bidang ekonomi yakni Kediri sebagai sumber produksi, Jombang bagian pengemasan, dan distribusi serta Surabaya sebagai etalase atau hilirisasinya. Itulah esensi Nahdlatut Tujjar atau kebangkitan ekonomi," ungkapnya.
Direktur TV9 itu juga menegaskan bahwa untuk kuat secara ekonomi, seorang pengusaha harus memiliki modal dasar yakni integritas. Itulah kenapa Nabi Muhammad disebut Al-Amin.
"Jangan lupa Nabi disebut demikian adalah ilmu dasar dalam bisnis yakni branding. Branding adalah apa yang dipikirkan market terhadap sesuatu dan Nabi Muhammad memiliki itu. Baru kemudian kita bicara soal kolaborasi dalam lingkungan ISNU Airlangga," tegasnya.
Selaras dengan itu, Gus Yusuf Adnan Kikin Wakil Bendahara PWNU Jatim menekankan pentingnya perubahan mindset pada diri santri atau mahasiswa santri untuk bangkit secara ekonomi dan mampu memberikan kontribusi pada diri, keluarga, umat dan bangsa serta negara.
"Penguatan ekonomi tidak dimulai dari penguatan nominal uang tapi dari perubahan mindset pelaku ekonomi pada tiga faktor. Pertama, orientasi solusi. Jangan bermain media sosial yang justru menambah polemik yang tak berujung. Kedua, fokus pada upaya-upaya adaptif. Kuncinya, tidak malu, tidak gengsian. Ketiga, resiliensi atau mampu bertahan pada situasi apapun, sehingga kita bisa kreatif dan inovatif," ujar Direktur NU Online Jatim itu.
Penulis: Putri Izzarul Isma
Terpopuler
1
Innalillahi, KH Taufik Ketua PCNU Pamekasan Wafat
2
Kronologi Kecelakaan yang Menimpa KH Taufik Hasyim Ketua PCNU Pamekasan
3
Yusak, Kader GP Ansor Trenggalek Istiqamah Berkhidmat 25 Tahun Berpulang
4
Bacaan Doa Sambut Kepulangan Jamaah Haji ke Tanah Air
5
5 Tanda Haji Mabrur Menurut Al-Qur'an dan Hadits
6
PBNU Cetak 100 Ribu Kader, Siapkan Akademi Kepemimpinan Nasional NU
Terkini
Lihat Semua