Metropolis

Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Gelar Seminar Nasional Tasawuf

Senin, 23 Desember 2024 | 21:00 WIB

Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Gelar Seminar Nasional Tasawuf

KH Asep Saifuddin Chalim saat memberi sambutan pembuka seminar nasional tasawuf. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Mojokerto, NU Online Jatim

Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet, Mojokerto mengelar seminar nasional tasawuf dengan mengangkat tema Teosofi Trasendental dalam Pendidikan Islam: Menyikapi Implikasi Era Post-Truth. Kegiatan ini berlangung pada Ahad (23/12/2024) di kampus setempat dengan pembicara utama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2020, KH Said Aqil Siradj.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim dalam sambutan pembuka mengatakan dalam waktu dekat UAC akan mengadakan konferensi internasional.

 

“Akan banyak tokoh internasional yang akan hadir pada konferensi internasional itu. Ini semata-mata untuk meningkatkan keilmuan para mahasiswa di UAC khususnya mahasiswa Pascasarjana baik magister atau doktor,” katanya.

 

Kiai Asep ingin tahun akademik saat ini harus lebih banyak yang lulus pada program doktor. Dijelaskan tahun yang sebelumnya sudah ada enam mahasiswa doktor yang sudah lulus. Untuk tahun akademik saat ini Kiai Asep ingin paling tidak ada dua puluh mahasiwa doktor yang lulus.

 

“Saya ingin di masa yang akan datang banyak mahasiswa asing magister dan doktor yang belajar di UAC. Sekarang sudah ada dari Filipina, Vietnam dan sebentar lagi akan datang dari Kamboja, Afganistan,” ucapnya.

 

Putra pendiri NU dan Pahlawan Nasional KH Abdul Chalim itu menjelaskan bahwa sebelum pandemi Covid-19 ada mahasiswa internasional dari 11 negara yang belajar di UAC. Layanan pendidikan di UAC akan terus ditingkatkan. Satu tahun ke depan UAC akan membangun gedung berkelas internasional yang terletak di sisi timur kampus.

 

“Insyaallah gedung itu akan cepat selesai bila dimotivasi oleh semangat keilmuan. Di UAC tempatnya representative dan unggul dalam keilmuan,” terangnya.

 

Saat ini UAC juga sudah punya puluhan jurnal dan beberapa diantara sudah scopus. Harapannya nantinya tidak hanya mahasiswa UAC yang publikasi jurnal, akan tetapi mahasiswa di luar juga mengirimkan tulisannya untuk dipublikasi jurnal yang dikelola oleh UAC.

 

“Begitupun mahasiwa UAC jangan hanya mempublikasi di jurnal UAC saja. Akan tetapi juga penting untuk publikasi penelitian di jurnal-jurnal lain,” tandasnya.