Metropolis

Wakil Ketua PWNU Jatim: LTNNU Harus Jadi Penjaga Gagasan Ke-NU-an

Sabtu, 10 Mei 2025 | 19:00 WIB

Wakil Ketua PWNU Jatim: LTNNU Harus Jadi Penjaga Gagasan Ke-NU-an

Wakil Ketua PWNU Jatim, H Ahmad Hakim Jayli. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Surabaya, NU Online Jatim

Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, H Ahmad Hakim Jayli, menegaskan bahwa Lembaga Ta'lif wa Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) harus menjadi penjaga dan penyampai gagasan ke-NU-an.

 

Penegasan itu disampaikan saat memberikan taujihat dalam pembukaan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) LTNNU Jatim yang digelar di Aula KH Bisyri Sansuri, Gedung PWNU Jatim, Sabtu (10/05/2025). Agenda ini mengusung tema “Tadarus Silaturahim: Merajut Literasi, Menguatkan Digitalisasi”. 

 

Dirinya menuturkan, NU merupakan organisasi yang dibangun atas dasar gagasan, bukan hanya yang bersifat duniawi, tetapi juga ukhrawi. Karena itu, peran LTNNU menjadi sangat strategis dalam menjelaskan dan meneruskan nilai-nilai ke-NU-an kepada generasi selanjutnya.

 

"Mengutip Qonun Asasi, dasar pendirian NU dirumuskan melalui ayat-ayat Al-Qur’an, salah satunya ayat wa’tashimu bi hablillahi jami’an wa la tafarraqu. Maka kita harus terus berpegang teguh pada nilai-nilai Islam dan menjaga persatuan umat. Pesan Mbah Hasyim juga jelas, bahwa khitob dalam Qonun Asasi itu ditujukan kepada ulama, agar mereka bangkit dan mengambil tanggung jawab itu," ujarnya.

 

Selain itu, Hakim juga menekankan pentingnya menjadikan sosok KH Abdul Wahab Chasbullah sebagai teladan dalam berdakwah, terutama di bidang media. Dikatakan, sebelum NU berdiri, Mbah Wahab menjual rumahnya untuk membuat percetakan dan menerbitkan media Suara Nahdlatul Ulama. 

 

“Ini bukti nyata bahwa dakwah membutuhkan keberanian dan pengorbanan. Maka, LTNNU harus mengambil teladan dari perjuangan beliau," tegasnya.

 

Menurutnya, salah satu pihak yang memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga ruh ke-NU-an tersebut adalah LTNNU. Sebab itu, LTNNU hendaknya terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dinas perpustakaan, dalam memperkuat literasi dan dokumentasi dakwah NU.

 

"Maka, Rakorwil ini harus terikat dengan mandat yang diberikan oleh Konferwil PWNU Jatim, yaitu empat poin utama: penguatan Aswaja, pengembangan SDM, pendampingan ekonomi warga, dan percepatan kinerja organisasi," pungkasnya.

 

Diketahui, acara yang dihadiri perwakilan LTNNU se Jatim ini diisi dengan sejumlah acara. Di antaranya Seminar Literasi Digital dan Artificial Intelligence (AI), serta Gala Dinner yang dilaksanakan pada malam hari di Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya.