Surabaya, NU Online Jatim
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Abdul Matin Djawahir mengajak kepada seluruh warga NU atau Nahdliyin di bulan Muharram untuk terus meningkatkan amal saleh serta menjauhi kemaksiatan dan kedzaliman. Salah satu amal saleh yang dianjurkan adalah memperbanyak puasa sunnah.
“Perbanyak puasa pada bulan Muharram, khususnya puasa Asyura yang keutamaannya (dikatakan) bisa menghapus dosa setahun di masa lalu,” ujarnya kepada NU Online Jatim beberapa waktu lalu.
Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Tuban itu menyebutkan, hari Asyura merupakan hari kesepuluh di bulan Muharram yang secara historis merupakan hari kejayaan dan kemenangan para nabi dan utusan Allah SWT.
“Hari Asyura juga merupakan hari di mana Rasulullah SAW sangat bersemangat untuk melakukan puasa selain di bulan Ramadhan,” kata Kiai Matin.
Tak cukup itu, ia menambahkan bahwa bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Di dalam Al-Qur'an ada ayat yang menerangkan empat bulan yang disebut arba’atun hurum.
“Dan bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 36 tersebut. Oleh karena itu, ada banyak anjuran untuk memperbanyak amal saleh di bulan ini,” terangnya.
Kiai Matin pun mengingatkan bahwa di setiap langkah kebaikan umat Muslim pasti ada ujian dan rintangan. Untuk itu, umat Islam hendaknya menghadapinya dengan ikhtiar, keikhlasan, kesabaran, dan tawakal. “Sebab, Allah akan memberi kesuksesan,” ucapnya.
Di momen pergantian tahun, Kiai Matin juga mengajak umat Islam untuk melakukan muhasabah diri dan menghitung amal perbuatan yang telah dilakukan guna meningkatkan kuantitas serta kualitas ibadah saat ini dan ke depannya.
“Hendaknya setiap diri manusia memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),” pungkasnya mengutip firman Allah SWT surat Al-Hasyr ayat 18.
Penulis: Bening Nuha Nirmala
