• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

Wakil Rais NU Sidoarjo Ingatkan Pentingnya Cinta Jamiyah

Wakil Rais NU Sidoarjo Ingatkan Pentingnya Cinta Jamiyah
Wakil Rais PCNU Sidoarjo KH Abdul Aziz Munif (pegang mik), saat Rakor MWCNU Sukodono, Sidoarjo, Selasa (24/01/2023). (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto)
Wakil Rais PCNU Sidoarjo KH Abdul Aziz Munif (pegang mik), saat Rakor MWCNU Sukodono, Sidoarjo, Selasa (24/01/2023). (Foto: NOJ/ Yuli Riyanto)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo KH Abdul Aziz Munif mengingatkan pentingnya cinta kepada jamiyah Nahdlatul Ulama. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara rapat koordinasi pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukodono, Sidoarjo yang dipusatkan di aula Kantor MWCNU setempat, Selasa (24/01/2023) malam.


Pengasuh Pesantren Bahrul Hidayah Sukolegok, Sukodono itu mengatakan, pengurus NU hendaknya membersihkan niat dalam berkhidmah serta memanfaatkan jamiyah sebagai sarana beribadah kepada Allah SWT.


“Bersihkan niat kita bersama, tidak ada lagi niat kecuali hanya mencari ridho Allah SWT, biarkan pahala ditangan Allah SWT. Amal ibadah kita semua itu kalau diukur dengan ibadahnya para kekasih Allah SWT tidak ada apa-apanya,” tuturnya.


Dirinya mengajak semua pengurus NU untuk terus berjuang selagi masih kuat, apabila sudah mentok tidak bisa berjuang, paling tidak minimal dengan berdoa. Disebutkan, agar jangan sampai tidak ada rasa cinta kepada jamiyah Nahdlatul Ulama.


“Kalau tidak bisa berjuang, doakan saja semua pengurus NU sehat selalu dan ikhlas. Meskipun tidak menjadi pengurus jangan berkecil hati, tetap doa yang kita andalkan kepada Allah SWT,” ungkap Mustasyar MWCNU Sukodono ini.


Ia menegaskan, aktif dan tidaknya pengurus di organisasi itu tergantung dari kecintaan seseorang kepada NU. Kalau ingin organisasi ini maju dan benar-benar kuat harus punya mahabbah (rasa cinta) terlebih dahulu terhadap organisasi.


“Kalau tidak begitu tidak akan bisa, harus punya rasa cinta terlebih dahulu. Adapun mahabbah itu mengikuti kadar pengetahuan dan kadar makrifat kita kepada Allah SWT. Anda tidak bakal cinta kepada organisasi NU sebelum mengerti apa isinya jamiyah tersebut,” terangnya.


Tak hanya itu, juga harus mengerti dulu siapa para pendirinya, pengurusnya, dan auliya yang ada di dalamnya, serta perihal apa saja yang dibahas.


“Karena letak mahabbah tergantung makrifat kita semuanya, semakin besar pengetahuan kita tentang NU, akan semakin tumbuh rasa cinta kepada NU. Mahabbah tidak akan tumbuh kalau kita tidak tahu tentang organisasi,” tandas putera almarhum KH Ahmad Munif Bahar itu.


Manakala mulai ada perasaan malas dalam berorganisasi, bahkan lebih dari itu, misalnya ingin menghancurkan atau ingin meninggalkan organisasi. Kalau sudah seperti itu, ingatkan kepada nafsu diri sendiri bahwa sesungguhnya Allah SWT itu Maha Mendengar.


“Anda jangan sampai punya hati yang jelek kepada NU, jangan pernah mempunyai rasa suudzon terhadap NU, lebih-lebih kepada kiai NU dan orang-orang yang berjuang di NU,” kata Kiai Azis


Terkait rencana pelaksanaan resepsi puncak Harlah 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada 7 Februari 2023 mendatang, Kiai Azis mengajak seluruh pengurus dan Nahdliyin untuk ikut menyukseskan gelaran tersebut.


‘Mari kita berjuang bersama-sama, jika mampu monggo kita ikuti bersama instruksi dari PCNU Sidoarjo. Semoga perjuangan kita ini diridhoi oleh Allah SWT,” tandasnya.


Diketahui, rapat koordinasi dengan agenda pembahasan suksesi peringatan puncak 1 Abad NU ini dihadiri oleh Rais dan Ketua MWCNU Sukodono beserta beberapa pengurus harian dan badan otonom (banom). Tampak hadir pula, Camat Sukodono, utusan Danramil Sukodono, serta sejumlah Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se-Kecamatan Sukodono.


Metropolis Terbaru