Iklim Literasi Digital Jadi Kebutuhan di Pondok Pesantren
Jumat, 19 Agustus 2022 | 17:00 WIB
Labuan Batu, NU Online
Dosen Magister Unusia Jakarta, Mahrus Elmawa mengatakan, pondok pesantren di era saat ini membutuhkan pengetahuan tentang literasi digital. Hal tersebut dengan harapan agar santri dan elemen pesantren lainnya memanfaatkan piranti digital untuk kebaikan.
Penegasan tersebut disampaikan saat mengisi seminar Literasi Digital dengan tema Membangun Kemajuan Literasi Santri di Era Transformasi Digital 4.0. Kegiatan tersebut dipusatkan di Pondok Pesantren Addinu Syarifah Labuan Batu, Sumatera Utara, Kamis (18/08/2022).
"Literasi digital hari ini sudah menjadi kebutuhan dan kewajiban di mana pun, sampai di lingkungan pondok pesantren," ujarnya kala itu.
Menurutnya, penting bagi para santri untuk memanfaatkan literasi digital, yaitu tidak hanya sekedar menggunakannya saja. Tetapi juga dapat menjadikan pembelajaran lebih efektif, dan juga efisien.
"Diharapkan literasi digital itu bukan hanya sekali lagi yang sifatnya konsumtif, tetapi juga yang sifatnya produktif. Inilah yang menurut saya penting dalam konteks di lingkungan pesantren hari ini," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa konsekuensi dari era digital tidak hanya bersifat positif, dan negatif. Maka dari itu dirinya menghimbau agar para santri menghindari dampak negatif dari era digital, dan juga harus menggunakan teknologi digital pada tempatnya.
"Kita jangan melarang tetapi harus membimbing, karena itu kedekatan orang tua, guru dengan anak-anak itu penting. Perlu untuk mengapresiasi, mengafirmasi, dialog diskusi. Supaya kita bisa juga mengontrol mengawasi bahwa era digital itu butuh komunikasi, diskusi, dialog yang efektif," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Labuan Batu, Syafi'i, menurutnya dalam penggunaan digital harus yang positif-positif, salah satunya dalam proses pembelajaran.
"Dampak positifnya itukan mempermudah dalam proses pembelajaran, memberikan pembelajaran yang berbeda, dan bervariasi. Sehingga merangsang minat siswa untuk belajar, dengan adanya digital itu menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik," ujarnya.
Syafi'i berpesan kepada para santri untuk mengikuti perkembangan digital, jangan sampai tertinggal. Karena perkembangan digital merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dihindari, dan apabila tertinggal maka akan tertinggal informasi juga.
Pengasuh Ponpes Addinu Syarifah, KH Mohammad Ali Azhar Samosir juga mengungkapkan hal serupa, para santri harus siap dengan perkembangan digital yang serba cepat.
"Oleh karena itu literasi digital merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan, semua serba digital, perkembangan inilah yang terus berlangsung. Maka dari itu seluruh elemen santri harus melek, harus tahu bahwa digital itu manfaatnya besar," ujarnya.
Dirinya juga berpesan agar para santri memanfaatkan era digital ini sebagai sebuah media untuk berdakwah.
"Bahwasanya santri itu tongkat estafet daripada para ulama-ulama. Maka para santri harus aktif untuk menguasai dunia internet, gunanya supaya bisa bermanfaat, yaitu dakwah di media sosial. Maka terakhir yaitu perubahan akan terus terjadi maka apabila kita seluruh komponen pondok pesantren jika tidak mengikuti maka akan ketinggalan," pungkasnya.
Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Ketua PW GP Ansor Jatim Ungkap Mimpi Burdah Sebelum Lantik Pengurus Sumenep
2
Pemberangkatan KBIHU NU An-Nahdliyah, Jamaah Haji Diminta Fokus Ibadah dan Jaga Kesehatan
3
Ma'had Aly Denanyar Gelar Kuliah Umum Perkuat Literasi Politik Santri
4
GP Ansor Sumenep Periode 2024-2028 Resmi Dilantik, Siap Kolaborasi dengan Forkopimda
5
Grup Inses di Facebook Viral, Begini Hukum Nikah Sedarah dalam Islam
6
Konfercab XIV, KH Salim Azhar dan Sahrul Munir Pimpin PCNU Lamongan 2025-2030
Terkini
Lihat Semua