Syaifullah
Penulis
Disarankan saat menyelenggarakan kegiatan atau apa pun namanya untuk menghindari penggunaan kata asing. Karena bila ternyata tidak dipahami, maka akan berakibat fatal.
Ini kisah di sebuah pesantren di Jawa Timur. Saat itu diadakan seminar dengan pembicara almaghfurlah KH Sahal Mahfudz dari Pati yang juga pernah menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Bagi para santri yang setiap hari membaca kitab kuning atau literatur klasik, kata ‘seminar’ masih sangat asing di telinga. Maklum, itu merupakan seminar pertama bagi mereka.
Selesai seminar, Kiai Sahal segera undur diri karena sebuah keperluan. Dan disebabkan suatu halangan, sang kiai tuan rumah tidak ikut menghadiri seminar.
Ketika sang kiai sudah pulang, ia bertanya kepada santrinya,
“Bagaimana seminarnya?”
Dengan wajah tanpa berdosa, santri tersebut menjawab:
“Seminarnya sudah pulang, kiai. Tadi saya antarkan.”
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
3
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
4
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua