• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Nusiana

Risiko Shalat di Diskotik

Risiko Shalat di Diskotik
Shalat di kawasan diskotik ternyata juga berisiko. (Foto: NOJ/PRt)
Shalat di kawasan diskotik ternyata juga berisiko. (Foto: NOJ/PRt)

Ini pengalaman salah seorang jurnalis saat meliput suasana salah satu diskotik di Surabaya. Sebut saja namanya Wawan.
 

Waktu itu sudah menjelang magrib, kesempatan shalat ashar tinggal beberapa menit saja. Dan Wawan termasuk pewarta yang tetap menjaga kewajiban shalat lima waktu.


Dengan tergopoh, dia harus meninggalkan kawan-kawannya yang juga tengah menikmati suasana diskotik. Wawan segera mencari toilet untuk wudhu dan menanyakan ke pelayanan diskotik di mana lokasi mushala.


Di mushalla ternyata tidak ada petunjuk arah kiblat, sehingga Wawan harus mengandalkan insting dan keyakinan arah yang benar.


Sejurus kemudian, dia mengumandangkan takbir: Allahu akbar. Bacaan surat alfatihah dia lantunkan dengan lirih dan gerakan lainnya sampai selesai rakaat pertama.


Tidak dinyana, pada saat yang bersamaan ada pemulung perempuan yang tengah membersihkan sejumlah sampah di sekitaran mushala sempit tersebut.


Melihat ada orang yang sedang shalat, sang ibu berkomentar agak keras.


“Dasar orang gemar mabuk, shalat kok menghadap ke arah timur,” katanya.


Kalimat ini didengar oleh Wawan yang memang berada di dekatnya, hanya terhalang tembok.
Menyadari bahwa arah kiblat pada rakaat pertama salah, maka Wawan akhirnya mengubah posisi di rakaat kedua ke arah sebaliknya, barat.


Bukannya mendapatkan simpatik, malah yang dilakukannya ini mengundang perkataan di luar perkiraan Wawan.


“Oh, memang dasar. Habis shalat menghadap ke timur, sekarang ke barat. Dasar pemabuk,” katanya sembari pergi.


Akhirnya Wawan kehilangan konsentrasi. Dia pun bergumam dalam hati. 


“Saya shalat di tempat yang salah, sehingga dianggap sedang mabuk,” ketusnya.


 


Nusiana Terbaru