• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Parlemen

Anggota Dewan Jatim Gelontorkan Dana untuk Penanganan Banjir di Jember

Anggota Dewan Jatim Gelontorkan Dana untuk Penanganan Banjir di Jember
Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jember. (Foto: NOJ/dsn)
Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jember. (Foto: NOJ/dsn)

Jember, NU Online Jatim

Jawa Timur masih diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya banjir di sejumlah daerah. Salah satu daerah yang terkena banjir cukup parah yakni Kabupaten Jember. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, tercatat ada 5 kecamatan, 12 desa, 4 fasilitas pendidikan, dan 3986 Kartu Keluarga (KK) yang merasakan banjir.

 

Merespons hal ini, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur tidak tinggal diam. Senin (18/01/2021) DPW PKB Jawa Timur yang diwakili Umi Zahrok, Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur memberikan sejumlah bantuan kepada sejumlah pondok pesantren di Jember.

 

“Kami menyerahkan bantuan berupa bahan material bangunan dan sejumlah dana untuk perbaikan pesantren terdampak banjir,” katanya.

 

Dalam penyaluran bantuan tersebut, Umi Zahrok turut menyisir lokasi terdampak bencana banjir di Desa Kedung Suko, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, tepatnya di Pondok Pesantren Ar Rosyidi.

 

“Pesantren Ar Rosyidi mengalami kerusakan yang cukup parah. Antara lain kerusakan fasilitas pondok pesantren, tembok rumah, ternak ayam dan bangunan dinding baru di bantaran sungai,”

 

Politisi asal Fraksi PKB (F-PKB) ini menerangkan, bahwa kerusakan tersebut diakibatkan oleh tingginya air luapan sungai yang merobohkan dinding pondok pesantren yang berbatasan langsung dengan sungai, sehingga air masuk ke dalam pondok pesantren.

 

“Para santri bersama pengasuh pondok pesantren menyelamatkan diri ke lantai dua bangunan pondok pesantren,” terangnya.

 

Diterangkan Umi Zahrok,musibah Banjir di Kabupaten Jember berawal dari hujan intensitas tinggi ditambah jebolnya tanggul Sungai Gladak Putih dan tanggul Sungai Curahnongko.

 

“Hal tersebut membuat pemukiman warga terendam air mencapai ketinggian 40 sentimeter hingga 2 meter,” pungkasnya.


Parlemen Terbaru