• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Parlemen

Dewan Jatim Ajak Semua Elemen Berpikir Jernih Hadapi Pandemi

Dewan Jatim Ajak Semua Elemen Berpikir Jernih Hadapi Pandemi
Hikmah Bafaqih, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur saat mengisi webinar. (Foto: NOJ/Totok)
Hikmah Bafaqih, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur saat mengisi webinar. (Foto: NOJ/Totok)

Surabaya, NU Online Jatim
Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan satu setengah tahun benar-benar memukul tatanan kehidupan masyarakat. Tidak hanya Indonesia, diseluruh dunia pun mengalami dampak yang sama. Kemajuan pun melamban akibat penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut.

 

Sebetulnya, Indonesia lambat laun sudah mulai pulih dari keterpurukan ini. Bangkitnya ekonomi secara bertahap mulai terjadi sejak kuartal I di tahun 2021. Namun serangan virus Covid-19 dengan varian Delta kembali memperburuk keadaan.

 

Varian Delta mengharuskan pemerintah untuk melakukan penyesuaian melalui pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi. Melihat kondisi penyebaran dengan varian ini begitu masif dan ganas, dengan terpaksa pemerintah kembali memperketat mobilitas warganya.

 

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih mengatakan, proses pemulihan akibat pandemi ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dampak Covid-19 khususnya pada varian Delta tidak tanggung-tanggung, membuat kondisi kesehatan begitu runyam, yang kembali berefek pada menurunnya grafik perkembangan ekonomi.

 

Industri pabrik lagi-lagi melesu, produktivitas menurun yang mengakibatkan pemecatan bagi banyak karyawan. 

 

"Kita ramalkan keterdampakan Covid-19 ini memerlukan pemulihan yang tidak cukup dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Wilayah-wilayah basis industri memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Jatim terjadi di Sidoarjo, Gresik lalu Surabaya dan diikuti oleh kabupaten/kota wilayah industri lainnya," kata Hikmah saat mengisi webinar nasional yang diadakan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, Ahad (29/08/2021).

 

Tidak hanya itu, sebagai pemerhati perempuan dan anak, Hikmah menuturkan, kondisi tersebut mempunyai efek domino. Salah satunya, pandemi ini menurunkan daya beli masyarakat. Sehingga kondisi tersebut menjadi penyebab utama naiknya angkangka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). 

 

"Angka KDRT yang terlapor enam bulan yang lalu naik sekitar 11,7 persen. Gesekan yang luar biasa di rumah, membuat suami istri serta antara orang tua dan anak menimbulkan kekerasan dalam berbagai variasi. Ini diikuti pola asyg yang salah, kemudian proses lain yang kita pahami sebagai dampak dari pada sosial ekonomi pandemi ini," tutur Ketua Perempuan Bangsa Jatim ini. 

 

Oleh sebab itu, anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Jatim ini mengajak semuanya harus bisa berfikir jernih dalam menyikapi kondisi ini. Pola hidup sehat, dan patuh terhadap protokol kesehatan penting dilakukan, agar kungkungan pandemi ini segera terlepas.

 

Memang, ia melihat masyarakat sudah terbiasa hidup sehat sejak pendemi dimulai. Selalu memakai masker dan mencuci tangan merupakan suatu keharusan yang setahun belakangan sudah menjadi kebiasaan. 

 

Mantan aktivis PMII ini beranggapan perubahan pola hidup sehat tersebut merupakan hikmah luar biasa, dibalik cobaan yang menimpa.

 

"Karena kita menjadi terbiasa mentradisikan pola hidup sehat. Tiba-tiba kita menjadi senang berolahraga, makan makanan sehat, menjaga kesehatan dan sebagainya. PR kita berikutnya, bagaimana investasi luar biasa dengan bergaya hidup sehat kita populerkan, kita habitasikan sehingga menjadi tradisi baik yang kita pertahankan," harapnya.


Parlemen Terbaru