• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Parlemen

DPRD Jatim: Perhatikan Kesejahteraan Pegiat Seni dan Budaya

DPRD Jatim: Perhatikan Kesejahteraan Pegiat Seni dan Budaya
Anggota DPRD Jatim, Guntur Wahono saat reses di Tulungagung. (Foto: NOJ/A Toriq)
Anggota DPRD Jatim, Guntur Wahono saat reses di Tulungagung. (Foto: NOJ/A Toriq)

Tulungagung, NU Online Jatim
Banyaknya ragam budaya di Provinsi Jawa Timur melahirkan bermacam karya seni. Hal tersebut adalah identitas Indonesia yang memang terlahir dari kultur berbeda. 
 

Sebagai generasi bangsa, memang sepatutnya warga Jawa Timur menjaga keharmonisan di tengah keragaman ini, termasuk melestarikan seni dan budaya yang sudah diwariskan para pendahulu. 
 

Penggalan tersebut yang dikatakan oleh anggota DPRD Jatim, Guntur Wahono. Hal tersebut disampaikan pada reses I di tahun 2022 di Desa Botoran Kecamatan Kota, Kabupaten Tulungagung. 
 

Ia sepakat jika desa sebagai ujung tombak pelestarian seni dan budaya. Agar masyarakat kembali mengenal langsung seni dan budaya beserta dengan seluruh nilai-nilainya. Tentunya hal tersebut ia katakan, butuh support dari pemerintah. 
 

"Kita sepakat desa-desa sebagai ujung tombak kebudayaan, ini membutuhkan atensi, perlu perhatian dari pemerintah," kata Guntur Wahono, Ahad (07/02/2022). 
 

Ia mengatakan, selama ini perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan seni dan budaya masih kurang. Menurutnya, masyarakat pegiat seni dan budaya digerakkan oleh perasaan mereka untuk melestarikan budaya. Bahkan dengan tidak adanya insentif dari pemerintah. 
 

Anggota Fraksi PDI Perjuangan Jatim ini menegaskan, akan mengawal kesejahteraan bagi para guru maupun pelatih seni dan budaya, khususnya dalam mendapatkan insentif. 
 

"Sebetulnya melalui pembentukan adat desa yang sudah terbentuk di Tulungagung ini, anggaran tersebut sudah melekat dalam dana desa,” ungkapnya. 
 

Namun tidak menutup kemungkinan semua wakil rakyat di berbagai tingkatan, kabupaten, provinsi, maupun pusat, memberikan bantuan kemajuan terhadap kebudayaan itu sendiri.
 


Editor:

Parlemen Terbaru