Jombang, NU Online Jatim
Banjir yang melanda sejumlah kawasan, khususnya di Bandar Kedungmulyo, Jombang karena ulah manusia. Yang sangat jelas adalah merebaknya penambangan ilegal di kawasan setempat.
Oleh karena itu, untuk yang kesekian kalinya jajaran Komisi D DPRD Jawa Timur terus maraton melakukan kunjungan kerja di daerah yang terkena musibah banjir. Hal ini dilakukan guna memastikan percepatan penanganan dan perbaikan dampak banjir di daerah, termasuk di Jombang.
Masduki yang juga anggota F-PKB Jatim Dapil Jombang mendesak Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Brantas mempercepat perbaikan tanggul yang rusak di Desa Bugasur Kedaleman Kecamatan Gudo.
“Karena tanggulnya jebol, akhirnya air di Kali Konto masuk di Avour Besuki dan merendam beberapa wilayah Jombang,” kata Masduki di lokasi kejadian.
Dirinya juga minta BBWS Brantas segera melakukan normalisasi Kali Konto supaya bisa menampung debit air lebih banyak kiriman air dari hulu.
Yang juga menjadi sorotannya adalah meminta aparat penegak hukum menindak kalangan penambang liar.
“Bila ada penambangan ilegal untuk segera ditindak karena itu juga bagian yang menyebabkan rusaknya tanggul,” tegasnya.
Dalam kunjungan kerja ini Komisi D DPRD Jatim didampingi Pusda Jatim, BPBD Jatim, BBWS Brantas, PJT 1 dan OPD Jombang.
Sidak Komisi D DPRD Jatim langsung ke lokasi yang menyebabkan melubernya air Kali Konto ke daerah lain termasuk Bandar Kedungmulyo sampai menutupi ruas jalan nasional. Derasnya hujan di daerah hulu Kali Konto menjadikan debit air meningkatkan akhirnya menjebolkan tanggul di Desa Bugasur Kedaleman Kecamatan Gudo.
Hujan deras di hulu akhirnya debit air Kali Konto meningkatkan berakibat rusaknya tanggul dekat Dam Gudo. Tanggul di Dusun Plosorejo, tanggul Dusun Gondangmanis, serta tanggul Dusun Kalipuro. Juga mengakibatkan jalan rusak di Dusun Proko Desa Brangkal, maupun jembatan kritis kawasan Dusun Delik, Desa Brodot.
Sidak juga dihadiri H Kuswanto, H Makin Abbas, H Ashari, Sugeng, Satib, Martin, Hj Kofidah, H Syamsul, H Guntur, H Aziz dan Deni.