• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Pemerintahan

Banjir Landa Kawasan Ponorogo, Bupati Tetapkan Siaga Bencana 

Banjir Landa Kawasan Ponorogo, Bupati Tetapkan Siaga Bencana 
Kang Giri melakukan pengecekan personel dan peralatan dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, Senin (24/10/2022) di alon-alon Ponorogo. (Foto: NOJ/Zen M)
Kang Giri melakukan pengecekan personel dan peralatan dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, Senin (24/10/2022) di alon-alon Ponorogo. (Foto: NOJ/Zen M)

Ponorogo, NU Online Jatim
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menetapkan status siaga bencana untuk Bumi Reog. Hal itu, setelah kawasan ini dilanda bencana beberapa hari terakhir.


Kang Giri, sapaan akrabnya, bersama Forkopimda menggelar apel gelar pasukan di Alun-alun Ponorogo. Kegiatan itu untuk mengecek personel dan peralatan dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.


"Statusnya siaga agak naik super sedikit,” ujar Kang Giri setelah memimpin apel gelar pasukan di Alun-alun Ponorogo, Senin (24/10/2022)..


Kang Giri memastikan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan siap untuk memghadapi bencana. Guna menghadapi terjadinya bencana, setidaknya ada 365 personel disiapkan yang berasal dari sejumlah instansi. Mulai dari Badan Penanggulanhan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Linmas serta para relawan.


“Juga tidak lupa kami lakukan doa bersama kepada sang pemilik jagat Tuhan Yang Maha Esa," katanya.


Pemkab Ponorogo akan membuka lagi posko terpadu di Pusdalops. Harapannya nanti jika terjadi bencana ada percepatan penanganan. Sebab semua unsur terkait nanti ada perwakilannya di dalam posko terpadu tersebut. 


Diketahui, Ahad (23/10/2022), bupati meninjau beberapa titik bencana. Di antaranya di Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, dan tanah gerak di Desa Sriti, Kecamatan Sawoo.


Terkait tanah gerak di Desa Sriti, saat ini baru ada 36 kepala keluarga (KK) yang mengungsi ke tempat lebih aman. Padahal yang terdampak ada 72 KK. Sehingga masih ada hampir separuh KK bertahan di rumahnya yang terdampak tanah gerak.


"Mereka belum mau mengungsi. Sehingga kami imbau jika ada curah hujan lagi ya harus mau untuk diajak mengungsi. Sehingga kami juga memastikan bahwa warga yang terdampak tanah gerak ini dalam keadaan aman," pungkasnya. (Adv)
 


Editor:

Pemerintahan Terbaru