• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Pemerintahan

OPOP Jatim Dorong Santri jadi Pengusaha Muda

OPOP Jatim Dorong Santri jadi Pengusaha Muda
Acara Seminar Nasional santripreneuer dengan tema “membangun mindset santri dalam enterpreneur di era digital" (Dok; OPOP Jatim/NUOJ)
Acara Seminar Nasional santripreneuer dengan tema “membangun mindset santri dalam enterpreneur di era digital" (Dok; OPOP Jatim/NUOJ)

Mojokerto, NU Online Jatim

Pondok pesantren dinilai menjadi berkah luar biasa bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Bukan hanya sebagai lembaga pendidikan agama, diharapkan juga menjadi pusat perekonomian rakyat. Melihat hal itu, para santri saat ini tidak hanya mengaji saja, namun juga dilatih untuk menjadi wirausaha.

 

Mengingat peran pesantren yang sentral dalam pembangunan ekonomi, maka Pondok Pesantren Salafiyah Fatchul Ulum Pacet Mojokerto menggelar Seminar Nasional santripreneuer dengan tema “membangun mindset santri dalam enterpreneur di era digital”.

 

Dalam rangka memperingati milad pesantren ke 33, seminar yang digelar di aula pesantren tersebut diikuti oleh ratusan santri. Diharakan seminar ini bisa menjadi wawasan para santri untuk menumbuhkan jiwa enterpreneur mereka, agar semakin banyak santri di Jatim yang menjadi pengusaha muda.

 

Mohammad Ghofirin, Sekretaris OPOP Jatim menjadi salah satu pembicara dalam seminar tersebut. Pihaknya mengatakan jika Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah gencar melakukan upaya pemberdayaan ekonomi di pesantren melalui program One Pesantren One Product (OPOP). Berjalan sejak tahun 2019, hingga tahun 2021 ini sudah ada 550 pesantren yang dibina oleh OPOP Jatim.

 

“Program OPOP ini ingin mengangkat dari sisi kemandirian ekonomi. Pesantren memang sudah mandiri, namun kami ingin memperhatikan lebih dari sisi ekonomi. Maka dari itu Gubernur Jawa Timur menyadari jika pesantren ini memiliki potensi luar biasa, bukan hanya sebagai lembaga dakwah saja namun juga sebagai lembaga pemberdayaan ekonomi,” ucapnya dalam seminar yang dihelat Ahad (19/9/2021).

 

“OPOP memiliki target selama lima tahun ini bisa mendampingi 1000 Pesantren untuk menghasilkan produk unggulan. Saya dan tim sowan ke Bupati Mojokerto, meminta agar dibentuk tim OPOP Kabupaten. Harapannya saya ingin di Mojokerto ada pusat oleh-oleh khas pesantren,” lanjut Sekjen OPOP Jatim tersebut.

 

Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarra atau yang akrab disapa Gus Barra turut hadir dalam kegiatan tersebut. Pihaknya berhara agar kegiatan tersebut, mampu membangun mindset enterpreneurship santri di era digital saat ini.

 

Dalam kesempatan itu Wabup yang juga putra dari KH Asep Syaifudin Chalim Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah tersebut mengatakan, jika harapannya pesantren di Kab. Mojokerto semuanya bisa bekerjasama dengan OPOP.

 

Gus Barra mengapresiasi hadirnya program prioritas Pemprov Jatim tersebut, lantaran banyak manfaat yang didapat baik santri, pesantren, maupun para alumninya. “Salah satunya peserta akan mendapat banyak pelatihan-pelatihan dari OPOP, serta produk-produk santri dan pesantren bisa dijual di marketplace yang dikelola oleh OPOP,” ujarnya.

 

Pemkab Mojokerto juga terus mendorong koperasi pesantren agar berbadan hukum agar terdaftar di Menkumham.

 

Disisi lain KH Muslich Abbas, Pengasuh Ponpes Salafiyah Fatchul Ulum Pacet mengatakan jika kegiatan tersebut diharapkan bisa menambah khazanah dalam mengawal program kemandirian ekonomi pesantren.

 

“Maka semua Pesantren dan lembaga terutama NU punya kewajiban untuk menciptakan anak yang pintar, cerdas dan benar, kepintaran dan kecerdasan serta kebenaran itu benar benar mendapatkan posisi yang layak,” ujar KH Muslich Abbas.

 

Diketahui Pesantren Salafiyah Fatchul Ulum Pacet memiliki beragam produk unggulan. Diantaranya produk minuman soya, keripik kedelai, aneka camilan buah-buahan yang diberi label Marhaban Snack.


Pemerintahan Terbaru