• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Pemerintahan

Peran Aktif Diskominfo Bantu Publikasi dan Promosi OPOP Jatim

Peran Aktif Diskominfo Bantu Publikasi dan Promosi OPOP Jatim
Kepala Dinas Diskominfo Jatim, Benny Sampirwano dan Sekretris OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin saat talkshow di Radio Mayangkara FM. (Foto: Diskominfo Jatim)
Kepala Dinas Diskominfo Jatim, Benny Sampirwano dan Sekretris OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin saat talkshow di Radio Mayangkara FM. (Foto: Diskominfo Jatim)

Surabaya, NU Online Jatim

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwano bersama Sekretaris Program One Pesantren One Product (OPOP), Mohammad Ghofirin melaksanakan talkshow di Radio Mayangkara FM, Selasa (28/09/2021). Talkshow tersebut mengulas peran Diskominfo untuk program OPOP Jatim dalam memberdayakan Pesantren.

 

Menurut Benny, Diskominfo Jatim aktif membantu publikasi dan promosi OPOP dengan dua metode utama. Pertama, dengan pendekatan below the line. Yakni, publikasi dengan mendekatkan program OPOP kepada masyarakat agar lebih memahami dan terbuka terhadap program dan produk pesantren.

 

Kedua, yaitu metode above the line. Yakni publikasi melalui media mainstream seperti TV, Radio serta media sosial di berbagai platform untuk memperkenalkan produk dan program di masing-masing pesantren.

 

Terkait beredarnya hoaks di masyarakat bahwa Program OPOP dikhawatirkan mengganggu fokus para santri dalam menuntut ilmu, Benny menyebut hal tersebut perlu diberantas. Dan salah satu cara memberantasnya ialah dengan peningkatan literasi.

 

Tak hanya itu, masyarakat bisa melakukan screen capture disertai alamat link, kemudian mengirimkan data ke [email protected]. Kiriman aduan segera diproses setelah melalui proses verifikasi.

 

Sekretaris OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin menyampaikan, Provinsi Jawa Timur saat ini memiliki lebih dari 6000 pesantren dan merupakan seperempat populasi pesantren di Indonesia. Hal ini merupakan potensi yang sangat besar dan harus terus didukung agar Pesantren mampu berkembang ke arah yang lebih baik.

 

Dalam program OPOP Jatim, terdapat tiga pilar utama yang diterapkan, yaitu Santripreneur, Pesantrenpreneur, dan Sosiopreneur. Dalam Santripreneur, para santri diajari dilatih dan dalam berwirausaha tanpa mengesampingkan proses belajar mengajar.

 

Sedangkan Pesantrenpreneur, yakni OPOP menfasilitasi peningkatan tatakelola organisasi dan tatalaksana usaha yang baik bagi pesantren. Untuk Sosiopreneur, yaitu OPOP mendorong Pesantren dan santri membuat bisnis yang tidak hanya mementingkan keuntungan, namun juga berdampak untuk lingkungan sekitar.

 

“Kami berharap, alumni pesantren jangan sampai menambah angka pengangguran di Jatim karena hanya fokus di kegiatan keagamanan. Tetapi hendaknya juga didorong untuk membuat usaha sehingga dapat mandiri dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar,” pungkasnya.


Pemerintahan Terbaru