• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Pemerintahan

Refleksi Hari Santri, Kuatkan Digitalisasi Pesantren

Refleksi Hari Santri, Kuatkan Digitalisasi Pesantren
Tangkapan layar talkshow bertema "Penguatan Ekonomi Pesantren di Era Digital” di salah satu TV swasta. (Foto: NOJ/opopjatim)
Tangkapan layar talkshow bertema "Penguatan Ekonomi Pesantren di Era Digital” di salah satu TV swasta. (Foto: NOJ/opopjatim)

Surabaya, NU Online Jatim

Masih dalam rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional 2021, salah satu TV swasta di Surabaya menggelar talkshow Jatim Bangkit Spesial Hari Santri dengan tema “Penguatan Ekonomi Pesantren di Era Digital”, yang disiarkan Kamis (28/10/2021).

 

Dipandu oleh Host Iman Dwi, acara tersebut menghadirkan Dr. Hudiyono, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Hartoyo, Ketua Pansus Raperda Pesantren DPRD Jatim, serta Sekjen OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin.

 

Bukan rahasia umum, jika Dinas Kominfo Jatim terus berupaya menguatkan kemandirian pesantren, khususnya mendorong lembaga pendidikan ini untuk mempercepat proses digitalisasi usaha.

 

Dalam talkshow, Hudiyono mengatakan, revolusi digital telah mendorong disrupsi, ditambah momentum pandemi Covid-19 mempercepat transisi kehidupan masyarakat menjadi serba digital. Karena itu Pesantren harus tanggap menjawab tantangan tersebut dengan meningkatkan keterampilan digital.

 

“Kunci agar berhasil dalam membangun usaha adalah Sumber Daya Manusia yang cakap dan responsif terhadap setiap perubahan. SDM yang demikian mampu membaca setiap peluang dan tantangan yang dihadapi dengan langkah yang tepat,” ucapnya.

 

Ditambahkan Hudiyono, jika digitalisasi ini juga mendukung program Pemprov Jatim dalam upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya yakni program Petik, Olah, Kemas dan Jual (POKJ), yang diyakini akan mempercepat proses pengentasan kemiskinan.

 

“Digitalisasi hadir dalam upaya promosi, pengemasan sebuah produk agar produk diketahui banyak konsumen,” terangnya.

 

Pesantren tentunya juga harus cepat beradaptasi dengan era digitalisasi ini, dimana sebagai strategi adaptasi bisnis yang dilakukan para pelaku usaha dalam menanggapi situasi pandemi covid-19.

 

“Bersama OPOP Jatim kami keliling memberikan pelatihan dan menfasilitasi publikasi dalam mendorong percepatan digitalisasi ini,” jelasnya.

 

Diamini oleh Sekertaris OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin jika digitalisasi pesantren adalah sebagai upaya dalam mewujudkan tiga pilar yang ada di dalam OPOP Jatim, yakni santripreneur, pesantrenpreneur dan sosiopreneur.

 

Sebagai informasi, ada 6000 pesantren di Jawa Timur. Menurut Gus Ghofirin, panggilan akrabnya, jika satu pesantren bisa dihuni oleh 15.000 santri. Sehingga, dengan jumlah santri dan pesantren yang cukup banyak tersebut, santri dan pesantren bisa menjadi motor penggerak ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui program OPOP.

 

“Banyak usaha dari pesantren yang tidak diketahui oleh masyarakat. Mereka taunya pesantren ini hanya tempat untuk ngaji dan menimba ilmu saja kan. Kita ingin perekonomian disentrakan di pesantren, bagaimana para santri juga dibekali ilmu ekonomi, dibekali jiwa kewirausahaan agar ada bekal ketika dia lulus,” ucapnya.

 

Hingga kini sudah ada 550 pesantren yang tergabung bersama program prioritas Provinsi Jawa Timur, yakni OPOP. Targetnya hingga 2023 nanti ada 1000 pesantren yang turut menjadi bagian dari OPOP Jatim.

 

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ketua Pansus Raperda Pondok Pesantren, Hartoyo, yang mengatakan akan bekerja keras menyelesaikan Raperda Pesantren agar bisa disahkan menjadi Perda pada penghujung tahun 2021.

 

Hartoyo berharap agar nantinya jika Perda pesantren disahkan, maka semua OPD yang ada di Pemprov bisa membantu pesantren yang ada di Jawa Timur. Selain pengembangan ekonomi pesantren, Perda tersebut juga akan mengatur soal kesehatan dan lingkungan.


Pemerintahan Terbaru