• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Pendidikan

Ali Masykur Musa Dianugerahi Guru Besar Politik Pendidikan Islam Unisma

Ali Masykur Musa Dianugerahi Guru Besar Politik Pendidikan Islam Unisma
Ketum PP ISNU, Ali Masykur Musa dianugerahi jabatan Guru Besar Unisma. (Foto: NOJ/langit7.id)
Ketum PP ISNU, Ali Masykur Musa dianugerahi jabatan Guru Besar Unisma. (Foto: NOJ/langit7.id)

Malang, NU Online Jatim

Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU), Ali Masykur Musa dianugerahi jabatan Guru Besar (Gubes) Kehormatan Bidang Politik Pendidikan Islam dari Universitas Islam Malang (Unisma) yang dipusatkan di Gedung Pascasarjana Unisma, Sabtu (18/11/2023).


Penganugerahan gelar ini dihadiri sejumlah tokoh penting dari kalangan Nahdlatul Ulama, akademisi dan pemerintahan. Nampak hadir calon presiden Prabowo Subianto dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.


Menurut Ali Masykur Musa, menuntut ilmu tidak pernah ada batasnya. Karenanya, ia membekali diri dengan berbagai bidang ilmu misalnya Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Hukum, Ilmu Politik, dan Manajemen Pendidikan.


“Menurut saya sangatlah tepat dan menunjukkan kejelian Senat dan Rektorat Unisma menyandangkan diri saya sebagai Guru Besar Bidang Politik Pendidikan Islam, yang tiada lain merupakan mata rantai dari ilmu-ilmu yang saya geluti,” ujarnya yang dilansir dari langit7.id.


Mantan Komisaris Utama PT Pelni ini mengaku sangat bangga dengan gelar yang telah diberikan. "Terima kasih atas kepercayaan Unisma, saya terima dengan sangat bangga dan penuh syukur," terangnya.


Pria kelahiran Tulungagung ini menjelaskan, penghargaan ini memberikan komitmen untuk menjaga marwah intelektual di kancah Nasional maupun Internasional.


Ali Masykur merupakan sosok aktivis, organisatoris dan politisi. Dengan Jabatan Profesor Honoris Causa ini menobatkannya sebagai ilmuan atau akademisi.


“Ini adalah penilaian publik pada diri saya yang diterima sebagai seorang intelektual saintis,” papar Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) 1991-1994 ini.


Pendidikan Terbaru