Jember, NU Online Jatim
Dandy Ardiyansyah, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember baru saja meraih penghargaan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terbaik se fakultas yang diumumkan dalam Yudisium XXIII tahun akademik 2022/2023 di Hotel Luminor Jember, Selasa (07/03/2023).
Dandy lulus dengan IPK sebesar 3,82. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Karena dalam mencapai penghargaan tersebut perlu usaha keras dan sikap optimis terhadap diri sendiri dengan menerapkan konsistensi dan semangat dalam menjalani prosesnya.
“Rasa penasaran akan suatu hal yang baru, percaya diri dan optimis atas segala bentuk keraguan untuk melangkah lebih baik serta doa dari kedua orang tua,” ucapnya yang juga Demisioner Unit Kegiatan Khusus (UKK) Pramuka UIN KHAS Jember.
Sementara Dr. Martoyo, S.H.I., M.H. sebagai Dosen Pembimbing Akademik (DPA) menilai bahwa sosok Dandy memiliki modal kemampuan akademik. Selain itu, Dandy juga memiliki leadership yang bagus sehingga dia mendapatkan kepercayaan di salah satu UKK.
“Ini menjadi modal memadukan antara kemampuan akademik dan leadershipnya. Sehingga ini yang menjadi kunci Dandy meraih keberhasilan,“ tambah Wakil Dekan 3 Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.
Di sisi lain, Dr Martoyo sebagai Pembimbing Skripsi memberikan segala upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan memotivasi, mengarahkan, dan mengkaji kompetensi yang bersangkutan.
“Kita arahkan kepada sesuatu yang seharusnya dia dapatkan. Komunikasi yang baik dengan semua dosen juga modal dalam merih kesuksesan,” katanya.
Pihaknya berharap, tidak hanya di jenjang sarjana, akan tetapi harus diantar ke jenjang selanjutnya, misalnya di Jenjang magister maupun diantarkan di dunia kerja,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil.I., sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember sangat mengapresiasi atas pencapaian Dandy sebagai peraih IPK terbaik.
Menurut Prof. Haris, pencapaian Dandy ini menunjukkan bahwa ia termasuk orang yang memiliki dedikasi yang tinggi. Dengan demikian, adanya potensi yang dimiliki perlu dan harus untuk kemudian dikembangkan.
“Pesan saya, jangan pernah sudah ada di atas segalanya karena fauqa dzi ilmin alimun, di atas orang yang berilmu ada orang yang ada yang lebih diatasnya lagi,” pungkasnya yang juga selaku Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN se-Indonesia.
