• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Pendidikan

Dilantik, 201 Guru PPG Unusa Diingatkan Sumpah dan Janji Profesi

Dilantik, 201 Guru PPG Unusa Diingatkan Sumpah dan Janji Profesi
Foto bersama usai pelantikan guru PPG Unusa di di Auditorium lantai 9 Tower Unusa Kampus B, Jemursari, Kota Surabaya, Rabu (15/03/2023). (Foto: NOJ/ Humas Unusa)
Foto bersama usai pelantikan guru PPG Unusa di di Auditorium lantai 9 Tower Unusa Kampus B, Jemursari, Kota Surabaya, Rabu (15/03/2023). (Foto: NOJ/ Humas Unusa)

Surabaya, NU Online Jatim

Sebanyak 201 Guru Profesional (Gr) dari Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) resmi dilantik. Mereka dilantik oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa Dr Muhammad Thamrin Hidayat Msi yang dipusatkan di Auditorium lantai 9 Tower Unusa Kampus B, Jemursari, Kota Surabaya, Rabu (15/03/2023).


Dalam kesempatan itu, Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie Meng mengingatkan agar terus berusaha mengingat-ingat dan meresapi dalam sanubari masing-masing terhadap sumpah dan janji yang telah diucapkan sebagai guru profesional.


“Tugas kita sebagai guru sangat berat di tengah perubahan dan krisis etis yang terjadi. Sebab itu kita harus memberi bekal kepada peserta didik agar hal yang telah terjadi tidak dilakukan lagi oleh peserta didik,” katanya dalam laman resmi Unusa dikutip pada Ahad (19/03/2023).


Prof Jazidie mengingatkan, ada tiga budaya yang harus disampaikan kepada peserta didik agar krisis etik saat ini tidak terjadi. Pertama, menyampaikan tentang budaya bersalah, kedua budaya malu dan ketiga budaya takut. “Kita harus menanamkan kepada peserta didik tiga budaya tersebut,” katanya.


Diungkapkannya, bahwa guru sebagai bagian dari tenaga kependidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan lembaga sekolah dapat dicapai secara maksimal apabila tenaga guru memiliki profesionalisme yang telah ditetapkan, meliputi profesionalisme pedagogik, sosial, profesional dan profesionalisme kepribadian.


“Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual,” ungkapnya.


Ia menambahkan, profesionalisme seorang guru merupakan hal yang harus dimilliki, karena guru adalah aset nasional intelektual bangsa dalam pelaksanaan pendidikan yang mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik dalam rangka melahirkan sumber daya manusia yang mampu, cerdas, dan terampil serta berakhlak mulia guna menunjang peran serta dalam pembangunan.


Di sisi lain, untuk mencapai suatu profesionalisme bukanlah hal yang mudah, tapi harus melalui suatu pendidikan dan latihan yang relevan dengan profesi yang ditekuni. “Dari profesional guru maka bisa timbul minat dari peserta didik untuk belajar,” ungkapnya.


Sementara Dekan FKIP Unusa, Muhammad Thamrin Hidayat meminta para guru profesional agar meningkatkan kemampuan literasi dasar, yakni kemampuan literasi membaca, menulis dan berhitung. Hal itu diharapkan menjadi kemampuan berpikir kritis, kreatif, menemukan stock learning, inkuiri, memecahkan masalah, mengatasi perbedaan, dan mengatasi berbagai perbedaan gagasan, hingga menggunakan metodologi  pembelajaran yang beragam.


“Ini semua adalah karena tuntutan revolusi industri 4.0 saat ini. Karena itu, para guru harus selalu belajar. Sebab, belajar harus dilakukan sepanjang hayat. Dosen dan guru harus melakukan riset tentang produk-produk yang mendukung profesinya.”


Abad 21 ini, lanjut Thamrin, perlu menyiapkan diri agar mampu menghadapi tantangan yang semakin kompleks. “Pembelajaran dapat dilihat, diamati, diungkapkan, dirancang, dilaksanakan, dinilai bahkan ditentukan pemecahan masalahnya,” imbuhnya.


Thamrin mengungkapkan, tidak ada guru profesional yang tidak ada tantangan. Karena itu, ia mengajak agar para guru menjadikan keluarga dan teman sejawat sebagai kekuatan dan teman berdiskusi dalam memecahkan berbagai persoalan.


“Saya yakin, dari wajah-wajah, terlihat keceriaan, apalagi dalam ruangan ini. Di dalam map-mu ada sertifikat pendidik, ada kalimat sebagai guru profesional. Sekali lagi kita berbahagia dan bangga. Catatan kami, tolong jangan sampai melupakan sumpah yang sudah diambil,” pesannya.


Thamrin juga memberikan selamat kepada seluruh guru profesional. “Saya atas nama sivitas akademika Unusa, khususnya dari  FKIP Unusa menyampaikan selamat kepada teman-teman lulusan PPG Unusa. Selamat berbahagia bersama keluarga. Kebahagiaan dan kebanggaan guru adalah kebahagiaan dan kebanggaan kami semua,” tandasnya.


Diketahui, guru PPG tersebut berasal dari 29 kabupaten di Jawa Timur, 3 kabupaten di Sumatera Selatan, dan 2 kabupaten di Jawa Tengah. Sebelumnya, mereka telah dinyatakan lulus Ujian Nasional yang dilaksanakan Direktorat Jenderal (Dirjen) PPG, Kemendikbudristekdikti.


Pendidikan Terbaru