Malang, NU Online Jatim
Direncanakan 10 ribu mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) akan diboyong ke tiga wilayah, yakni di Kecamatan Wagir, Kecamatan Karangploso, dan Kecamatan Pakisaji. Rektor Unisma Prof Maskuri mengatakan, pembangunan gedung di tiga kecamatan sebenarnya sudah tuntas. Namun gedung tersebut hanya untuk laboratorium saja. Untuk itu, masih ada pembangunan gedung untuk kelas kuliah dalam waktu dekat.
”Terutama untuk kampus yang ada di Karangploso. Sebab, lahan di Karangploso paling luas jika dibandingan dengan dua lahan di Wagir dan Pakisaji,” beber Maskuri.
Maskuri mengatakan bangunan yang sudah berdiri di Karangploso kini telah difungsikan sebagai laboratorium beberapa program studi (prodi).
"Antara lain Pertanian, Peternakan, MIPA, Teknik, dan Kedokteran. Hal itu sesuai dengan cita-cita pembangunan kampus di sana," katanya.
Pembangunan kampus di Karangploso nantinya tidak hanya berorientasi pada fasiltas, sarana, dan sarana pendidikan saja. Namun, akan dibuat sebagai pusat edukasi terpadu. Dengan cara mensinergikan pendidikan akademik dan eduwisata.
”Kami punya bayangan untuk membuat berbagai kebun. Misalnya kebun jeruk, kebun alpukat, dan kebun kopi,” ungkapnya.
Meski begitu, Maskuri mengaku pembangunan kampus di atas lahan seluas 80 hektare itu bakal menjadi proyek jangka panjang. Sebab, dana yang dibutuhkan pun tidak kecil.
"Oleh karena itu kita masif melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam merealisasikan rencana tersebut," ujarnya.
Sementara untuk pembangunan kampus di Wagir dan Pakisaji juga masih diperuntukkan untuk laboratorium saja. Namun, ke depan pembangunan kampus di Pakisaji akan digunakan sebagi Politeknik Unisma. Ditambah juga akan dibangun Rumah Sakit Internasional.
"Sedangkan, untuk kampus yang di Wagir akan digunakan sebagai agro kompleks mulai dari pertanian dan peternakan. Maskuri mengaku jika pembangunan kampus di tiga wilayah itu usai, dirinya memperkirakan akan bisa menampung mahasiswa sekitar 10 ribu lebih," pungkasnya.
