Malang, NU Online Jatim
Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM-DR) Desa Sawahan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang sukses berbagi kebahagiaan dengan menjalankan suatu program tahunan SMP Islam Sawahan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang berupa program santunan kaum dhuafa.
Ketua KKM-DR UIN Malang Desa Sawahan, Saifuddin Zuhri mengatakan, program kerja ini sesuai dengan indikator pada tema KKN-DR ini, yakni 'Moderasi Beragama dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi' membingkai dengan santunan bagi kaum dhuafa sejumlah 630 orang.
"Sasaran dalam kegiatan ini sendiri diprioritaskan kepada kaum dhuafa yang kurang mampu, baik sudah maupun belum tersentuh oleh program bantuan dari pemerintah daerah," katanya kepada NU Online Jatim, Selasa (11/10/2022).
Pemuda Jurusan Kimia Semester 7 ini mengaku, program kerja santunan dhuafa di latar belakangi oleh salah satu program Desa Sawahan, yakni Sustainable Development Goals atau SDGs yang merupakan upaya PBB dengan tujuan agenda pembangunan berkelanjutan 2030 dan berlaku bagi seluruh negara.
“SDGs desa memuat 17 capaian pembangunan yang meliputi berbagai aspek, mulai dari pengentasan kemiskinan dan kelaparan, peningkatan kesehatan, penciptaan pendidikan bermutu, penciptaan kesetaraan gender, penyediaan akses air bersih, energi bersih dan terjangkau, pertumbuhan ekonomi, menghapus ketimpangan, peduli lingkungan,” terangnya.
Hingga desa kini damai, berkeadilan, dan berbudaya. Dalam hal ini, program kerja berbagi kebahagiaan bersama dhuafa diharapkan mampu memenuhi aspek untuk mengurangi kemiskinan dan kelaparan agar tersedianya kehidupan yang lebih makmur kedepannya.
“Kegiatan berbagi kebahagiaan bersama dhuafa ini disponsori oleh PT Indokretek Tobacco sebagai donatur utama. Dilaksanakan di halaman sekolah SMPI Sawahan beberapa waktu yang lalu,” jelasnya.
Pemuda asal Blitar ini menerangkan, untuk sasaran santunan dhuafa ini berasal dari 10 desa di Kecamatan Turen. Diantaranya Desa Sawahan, Undaan, Lokwaru, Sidorejo, Kemulan, Tawangrejeni, Gedog Sobra, Sonokembang, Pidek, dan Turen.
"Untuk menerapkan program ini, sebelumnya kami melakukan riset survey data untuk memvalidasi data penerima santunan. Hal ini diharapkan agar dapat dipastikan bahwa penerima bantuan adalah orang fakir miskin dan orang-orang yang benar-benar membutuhkan," paparnya.
Peserta santunan berjumlah dibagi dalam beberapa sesi untuk menghindari terjadinya kerumunan massa untuk berebut paket sembako. Dikhawatirkan penerima manfaat saling dorong antar peserta, terlebih sebagian besarnya adalah warga lanjut usia yang rawan terjatuh. Serta menghindari hal yang tidak diinginkan lainnya, sehingga pembagian paket sembako berlangsung lebih tertib.
Turut hadir, Kepala Sekolah SMPI Sawahan, Budi Waluya Wirawanto, Direktur utama PT Indokretrek Tobacco, H. Fendi Agus Sandrio Wirawanto, dan Direksi bagian HRD PT. Indokretek Tobacco.
