Malang, NU Online Jatim
Mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang menggelar sosialisasi Moderasi Beragama di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma'arif NU Kota Malang bertajuk ‘Moderasi Beragama di Era Distrupsi’, Selasa (05/03/2024).
Kegiatan ini didasari atas keinginan dari Mahasiswa Asistensi Mengajar UIN Malang melihat adanya teknologi yang selalu berkembang lebih maju dari tahun ke tahun, dan tantangan yang muncul pun semakin besar.
“Akan tetapi kita masih belum memiliki bekal yang kuat tentang pemahaman bagaimana kita menyikapi secara bijaksana dan adil. Moderasi beragama menjadi keseimbangan dan jalan tengah untuk kita bersikap adil dan tidak ekstrimisme,” ujarnya.
Ketua Asistensi Mengajar, Afif Salafudin mengatakan, sosialisasi terkait moderasi beragama ini perlu diadakan, apalagi generasi yang memasuki era digital 5.0. Siswa harus mampu memahami makna dan hakikat dari moderasi beragama ini.
“Kemudian dilanjutkan doa agar kegiatan ini berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan, kemudian dilanjutkan oleh moderator sebagai pemandu diskusi antara pemateri dengan peserta,” terangnya.
Sementara, pemateri sosialisasi moderasi beragama, Dwi Sulistiani mengungkapkan, ada zaman ini di mana perkembangan teknologi dan informasi menciptakan dinamika yang tak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari, isu moderasi beragama muncul sebagai solusi untuk menjaga harmoni dan kerukunan antarumat beragama.
“Era distrupsi membawa perubahan yang signifikan, mengubah cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan bahkan beragama,” ungkapnya.
Menurutnya, moderasi beragama bukanlah sekadar penyesuaian dengan perubahan zaman, melainkan suatu kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan dan peluang yang muncul.
“Dalam konteks ini, moderasi beragama berarti menemukan keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai keagamaan dengan dinamika perkembangan teknologi dan perubahan sosial,” jelasnya.
Dengan diadakan sosialisasi moderasi beragama oleh mahasiswa Asistensi Mengajar UIN Malang ini semoga para siswa MTs Ma'arif mampu memahami betul makna dari moderasi berama itu sendiri.
“Juga mampu menanamkan sikap toleransi dan diharapkan bijak dalam menghadapi arus global dan tantangan yang dihadapi di dunia pendidikan,” paparnya.
Penulis: Afif Salafudin
