• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Mengenal Hainona, Alumni Unisma Peraih Beasiswa LPDP ke Australia

Mengenal Hainona, Alumni Unisma Peraih Beasiswa LPDP ke Australia
Hainona Izza Golia (tengah) alumni Unisma peraih beasiswa LPDP ke Australia. (Foto: NOJ/Humas)
Hainona Izza Golia (tengah) alumni Unisma peraih beasiswa LPDP ke Australia. (Foto: NOJ/Humas)

Malang, NU Online Jatim
Alumni Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma), Hainona Izza Golia berhasil mewujudkan salah satu impiannya. Ia mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk melanjutkan pendidikan S2 di Monash University, Australia Prodi Master of TESOL.


Hainona mengaku tidak menyangka menjadi salah satu dari sekian banyak pendaftar yang beruntung telah lolos seleksi. Selain persaingannya yang ketat, ini juga kali pertamanya mendaftar beasiswa LPDP.


“Saya sedikit tidak menyangka bisa lolos dan saya sama sekali tidak menaruh ekspektasi yang besar,” ujarnya.


Ia sempat tidak percaya diri ketika mengetahui ada beberapa temannya yang rela gagal berulang kali dan bersusah payah meraih beasiswa yang dikelola oleh pemerintah itu. Terlebih, ia baru sempat submit syarat pendaftaran di hari terakhir karena sibuk dengan aktivitas dan pekerjaannya di Unisma.


“Apalagi kebanyakan di sana itu orang-orang yang sudah pernah daftar, satu kali, dua kali, tiga kali, bahkan ada yang empat kali. Dari situ saya agak pesimis, kalau diterima ya alhamdulillah, kalau nggak diterima ya nggak apa-apa. Tapi ternyata alhamdulillah banget bisa diterima,” terangnya.


Sebelum lulus, alumnus Unisma angkatan tahun 2014 ini merupakan seorang organisatoris kampus. Dirinya pernah menjadi Ketua Himpunan Prodi PBI FKIP atau lebih dikenal dengan English Student Association (ESA) Unisma di tahun 2017.


“Harapannya nanti ingin lulus S2 tepat waktu lagi. Waktu S1 dulu saya ikut organisasi banyak, ada tujuh atau delapan organisasi yang saya ikuti. Jadi inginnya pas di kuliah S2 nanti di Australia tetap aktif ikut organisasi-organisasi yang ada di sana juga kalau tugas kuliahnya nggak berat,” ceritanya sembari tersenyum.


Wisudawan terbaik tingkat universitas di tahun 2018 ini juga menjadi guru bahasa Inggris dalam program Second Language (ESL) Teacher, di Orchids the International School, Mumbai, India, tahun 2019-2020. Ia juga membagikan beberapa tips bagi siapapun yang ingin melanjutkan kuliah di dalam maupun luar negeri dengan beasiswa LPDP.


“Pertama kuatkan niat dan jangan malas, dari dulu saya punya keinginan untuk dapetin beasiswa. Cuma nggak pernah action, sekadar ingin aja niatnya nggak kuat,” paparnya.


Selanjutnya, harus berani bergerak dan memulai. Paling tidak, kunjungi website LPDP dan mencari informasi sederhana lalu buat akunnya. Cara ini bisa memantik semangat calon pendaftar untuk memulai.


“Buat yang ingin kuliah di luar negeri, saran saya harus punya sertifikat bahasa Inggris dulu, yang mana itu harus disesuaikan dengan syarat minimal skor yang ada di perguruan tinggi luar negeri dan syarat minimal yang ada di LPDP,” urainya.


Hainona merasa bersyukur atas pencapaiannya saat ini. Seiring dukungan orang tuanya selama berkuliah di Unisma, ia menemukan tempat kedua yang mengajarkan banyak pengalaman dan memberi motivasi.


“Di Unisma saya bertemu dosen yang hebat, ada banyak dosen Unisma yang lulusan luar negeri. Hal itu menginspirasi saya banget sehingga saya termotivasi untuk mengikuti jejak mereka sebagai lulusan luar negeri,” tandasnya.


Pendidikan Terbaru