• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Pendidikan

Prodi PBSI Unisma Tingkatkan Publikasi Jurnal Internasinal

Prodi PBSI Unisma Tingkatkan Publikasi Jurnal Internasinal
Unisma. (Foto: NOJ/TI)
Unisma. (Foto: NOJ/TI)

Malang, NU Online Jatim

Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma) tengah berupaya meningkatkan kompetensi dosen bidang riset. Salah satunya denban menghelat Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di ruang rapat FKIP Unisma, Kamis (03/08/2023).

 

Pembicara yang dihadirkan pada pelatihan tersebut adalah Prof Dr Anas Ahmadi yang merupakan guru besar dari Universitas Negeri Surabaya. Kaprodi PBSI Unisma Dr Moh Badrih menyampaikan bahwa acara ini diadakan untuk meningkatkan skil menulis jurnal sinta dan jurnal bereputasi internasional dari dosen.

 

Saat FGD, para dosen PBSI diminta untuk mengajukan rancangan judul penelitian yang akan ditulis. 

 

“Kami mendapat pendanaan dari internal Unisma dan pemerintah, dari dana itu kami adakan FGD untuk para dosen bisa mengimprove skillnya,” ungkap dosen yang fokus meneliti sastra tradisi ini.

 

Dari FGD ini diharapkan agar lahir hasil penelitian menjadi jurnal yang bisa terindeks scopus. Dosen di dorong untuk menghasilkan karya tulis sesuai dengan bidang fokus dan keahliannya masing-masing.

 

“Jadi kalau di PBSI itu ada dosen yang fokus di bahasa, linguistik, dan sastra. Harapannya mereka menulis sesuai bidang keahliannya masing-masing. Untuk jangka panjang karya dari dosen ini diharapkan berkontribusi pada milestone Unisma baik milestone entrepreneur bahkan menuju World Class University,” ungkapnya saat diwawancarai.

 

Sementara itu, dalam penyampaian materi Prof Anas Ahmadi berpesan agar saat menulis jurnal betul-betul memperhatikan kualitas isi. 

 

“Kita butuh kualitas jurnal bukan kuantitas, jadi meskipun scopenya kecil tapi berkualitas tetap saja baik,” ujarnya.

 

Saat menulis jurnal perlu mengikuti tren global agar dapat memudahkan orang dalam mengutip. Jika berbicara jurnal ada dua hal yang juga perlu diperhatikan agar bisa terpublish.

 

“Pertama jurnal yang kita cara harus relevan dengan bidang keilmuan kita, jika fokusnya di sastra maka cari yang sastra. Jika tidak begitu, jurnal yang tidak relevan dengan keilmuan kita, tapi kita tautkan dengan bidang keilmuan kita. Misalnya ekonomi, kaitkan dengan sastra, menjadi ekonomi sastra,” ungkap.


Pendidikan Terbaru