
Prof Haris bersama mahasiswa Alumni Salafiyah Syafi’iyah yang tergabung dalam Organisasi Ikatan Mahasiswa Alumi Salafiyah Syafi'iyah (IKMASS) Jember. (Foto: NOJ/Wildan Miftahussurur)
Wildan Miftahussurur
Kontributor
Jember, NU Online Jatim
Dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisuddin menggelar Diskusi Inspiratif bertajuk ‘Guru Terbaik adalah Pengalaman’ yang dipusatkan di Yayasan Darul Hikam, Perumahan Milenia, Kecamatan Mangli, Jember, Senin (10/12/2024).
Kegiatan ini menghadirkan para mahasiswa Alumni Salafiyah Syafi’iyah yang tergabung dalam Organisasi Ikatan Mahasiswa Alumni Salafiyah Syafi'iyah (IKMASS) Jember.
Diskusi dimulai dengan pembacaan Ratibul Haddad dan Aqoid Saeket. Setelah rutinitas tersebut, acara berlanjut ke sesi utama berupa bedah buku bertajuk ‘Belanda: Negeri yang Islami?’ karya Prof. Haris Buku ini merangkum pengalaman selama kunjungannya ke Belanda awal tahun 2024, menawarkan perspektif segar tentang negeri yang sering disebut ‘Negeri Penjajah’.
Dalam penjelasannya, Prof Haris memaparkan sisi lain dari Belanda: kebersihan, kualitas pendidikan, hingga praktik amaliyah Islam yang begitu nyata di sana.
"Di Belanda, banyak amaliyah Islam yang dipraktikkan, bahkan lebih terlihat dibandingkan di Indonesia yang merupakan negara Muslim terbesar di dunia," ucapnya.
Diskusi berlangsung santai namun berbobot, diperkaya dengan candaan ringan dari Prof Haris, yang menambah suasana hangat di antara peserta. Kegiatan semakin menarik saat memasuki sesi tanya jawab, di mana mahasiswa dengan antusias menggali lebih dalam pengalaman Prof Haris.
Sementara Ketua IKMASS Jember, M Bagus Ilmawan memberikan apresiasi dan menjadi motivasi baginya sebagai alumni. Prof Haris adalah sosok teladan yang membuktikan bahwa lulusan Pondok Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo mampu berkiprah di level nasional, bahkan Internasional.
“Beliau adalah contoh nyata bagaimana santri bisa sukses menjadi akademisi di UIN," ujarnya.
Bagus juga menegaskan pentingnya tindak lanjut kegiatan ini. Ia berharap, acara seperti ini tidak hanya menjadi formalitas, tapi mampu menumbuhkan loyalitas terhadap organisasi dan pondok pesantren, serta mendorongnya untuk terus belajar dan berjuang.
Terpopuler
1
Ratusan Jamaah Ikuti Baiat Thariqah Syadziliyah di Pondok Jajar Trenggalek
2
Resmi Dikukuhkan, Digdaya Digital dan Ekonomi Jadi Tema Besar GP Ansor Sidoarjo
3
ISNU Pasuruan Resmi Luncurkan Buku Biografi KH Achmad Muzayyin Zain
4
Ketua PW GP Ansor Jatim: Jangan Lewatkan Amanah yang Diberikan Para Muassis NU
5
Mengenal Mobile Unusa Incinerator, Alat Mengolah Air Bersih Layak Konsumsi
6
Gus Rikza Sebutkan Dua Cobaan Bagi Pengamal Thariqah
Terkini
Lihat Semua