Malang, NU Online Jatim
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Maskuri tidak tinggal diam terkait aksi bom bunuh diri di depan gereja katedral Makassar, Ahad (28/03/2021). Dirinya mengimbau agar masyarakat tidak takut dan tidak terpancing atas adanya insiden itu. Karena tindakan teror itu dilakukan oleh orang yang tidak beragama.
“Kami berharap masyarakat tidak terpancing dengan adanya pengeboman di Makassar. Dengan ini saya mengutuk tindakan pengeboman itu. Mari kita menjunjung tinggi Islam sebagai agama toleran, apalagi menjelang bulan suci Ramadlan seperti saat ini,” katanya.
Prof Maskuri mengungkapkan, bahwa Unisma telah menyiapkan tindakan preventif untuk mencegah tumbuhnya paham-paham radikalisme di kampus. Unisma membentengi mahasiswanya melalui kegiatan-kegiatan keislaman.
“Kami membentengi mahasiswa dengan ibadah sehari-hari. Seperti membaca shalawat, istighosah supaya hati senantiasa sejuk. Inilah yang nantinya dapat menumbuhkan nilai-nilai toleran,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga dibekali dengan mata kuliah yang menekankan agar mahasiswa tidak terlibat dalam tindakan terorisme. Hal ini diberikan Unisma melalui character building dalam proses pembelajaran.
“Saya rasa kejadian teror ini hanya ingin membuat kacau saja. Indonesia ini dibagun di atas satu prinsip perdamaian dunia. Prinsip bersatu jadi kunci utama dalam agama Islam. Mereka yang melakukan tindakan tersebut sesungguhnya tidak beragama,” pungkasnya.