• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Pendidikan

RSI Unisma Ulas 9 Pola Makan Tidak Sehat saat Berpuasa

RSI Unisma Ulas 9 Pola Makan Tidak Sehat saat Berpuasa
Menjaga pola makan saat berpuasa itu sangat baik. (Foto: NOJ/tribunhealth)
Menjaga pola makan saat berpuasa itu sangat baik. (Foto: NOJ/tribunhealth)

Malang, NU Online Jatim

Pola makan sehat harus diterapkan untuk menjaga kesehatan selama puasa Ramadhan. Banyak orang yang masih melakukan kebiasaan keliru mengenai pola makan yang ujung-ujungnya bakal menimbulkan masalah kesehatan.


Puasa Ramadhan dapat tak berjalan seperti yang diharapkan jika pola makan keliru yang justru dapat menghilangkan manfaat puasa bagi tubuh itu sendiri. Alhasil, puasa Ramadhan pun tak berjalan seperti yang diharapkan.


Nah seperti apa sih pola makan yang keliru atau tidak sehat saat berpuasa menurut Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma)?


Pertama, kebiasaan ‘balas dendam’. Saat berpuasa diharuskan menahan lapar dan haus kurang lebih selama 13 jam. Oleh sebab itu, wajar saja bila tubuh kelaparan atau kehausan selama berpuasa. Akan tetapi, kedua hal tersebut bukan berarti menjadi untuk ‘balas dendam’ saat waktu berbuka telah tiba. Menurut para ahli, asupanan makanan yang berlebih saat berbuka bisa menimbulkan berbagai masalah. Misalnya, nyeri perut akut, radang perut, gejala diare, hingga muntah-muntah.


Kedua, gorengan menu ‘wajib’. Bagi yang selalu berbuka dengan gorengan, rasanya perlu berpikir ulang. Pasalnya, terlalu banyak makan-makanan ini tak baik untuk tubuh. Sebab gorengan banyak mengandung lemak dan minyak yang membuat makanan ini jadi sulit dicerna oleh tubuh.


Apalagi bila gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan saat berbuka. Ketika perut seharian kosong saat berpuasa, maka perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan. Nah, hal inilah yang bisa mengganggu kinerja saluran pencernaan. Selain itu, hal ini juga bisa memperlambat tubuh untuk memproses zat gizi yang diperoleh dari makanan lain.


Ketiga, sahur dan berbuka dengan junk food. Makanan junk food terkadang menjadi pilihan alternatif untuk berbuka atau sahur. Alasannya simpel, mudah atau cepat disajikan. Sebut saja, seperti mie instan dan sejenisnya. Padahal, junk food kurang bernutrisi sehingga kurang tepat dijadikan menu berbuka atau sahur. Tubuh tak akan memiliki energi yang cukup selama berpuasa, sebab junk food tak menghasilkan apapun untuk tubuh.


Keempat, melewatkan sahur. Beberapa orang mungkin melewatkan sahur karena satu dan lain hal. Sahur memang sunah atau tidak diwajibkan, tetapi perannya sangat penting saat berpuasa. Ketika melewatkan sahur, tubuh tak akan mendapatkan energi dan cairan yang cukup. Dampaknya sangat jelas, tubuh akan kelaparan, haus, bahkan terasa lemah saat berpuasa.


Kelima, asupan minuman atau makanan manis berlebih seperti es teh manis atau pisang goreng. Makanan atau minuman jenis ini tak memiliki gizi yang cukup untuk mengganti vitamin dan nutrisi lainnya yang hilang selama berpuasa. Bahkan, makanan manis seperti ini justru bisa menurunkan gula darah dengan drastis setelah makan. Alhasil, kita akan merasa lemas dan mengantuk setelah berbuka puasa.


Keenam, harus minuman berkafein. Cobalah untuk hentikan kebiasaan yang satu ini, sebab mengonsumsi minuman berkafein saat sahur atau berbuka bisa menimbulkan masalah. Kebiasaan ini bisa menyebabkan hilangnya air (dehidrasi) dan cepat menimbulkan rasa lapar. Bahkan, kafein yang terkandung dalam teh dan kopi bisa mengakibatkan sakit kepala pada sebagian orang.


Ketujuh, langsung tidur usai sahur. Kebiasaan yang satu ini bisa menyebabkan berbagai masalah pada sistem pencernaan. Alasannya jelas, sebab tubuh harus bekerja keras mencerna makanan di saat tubuh kita berada dalam mode istirahat. Bahkan, sekadar berbaring saja di atas sofa atau kasur setelah makan besar bisa memicu gejala maag.


Kedelapan, tidur sepanjang hari. Ingat, puasa bukanlah dalih untuk bermalas-malasan. Kamu tetap bisa kok melakukan berbagai aktivitas fisik ringan sambil menunggu waktu berbuka. Contohnya, berjalan santai atau yoga. Nah, aktivitas seperti inilah yang bakal menjaga badan agar tetap fit dan sehat.


Kesembilan, makan terlalu cepat. Kira-kira otak membutuhkan waktu sekitar 15–20 menit sebelum mengirimkan sinyal ke perut bahwa tubuh telah kenyang. Nah, bila kita makan terlalu cepat, maka kita bisa mengonsumsi makanan lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Menurut sebuah studi dari Jepang, makan terlalu cepat berkaitan dengan kelebihan berat badan.


Nah, sudah tahu kan pola makan yang keliru selama berpuasa. Yuk, hindari kebiasaan keliru di atas agar tubuh selalu sehat dan puasa di bulan Ramadhan berjalan dengan lancar.


Pendidikan Terbaru