Pendidikan

Sebanyak 1.045 Mahasiswa Program KSM Diberangkatkan Rektor Unisma

Selasa, 6 Agustus 2024 | 11:00 WIB

Sebanyak 1.045 Mahasiswa Program KSM Diberangkatkan Rektor Unisma

Pemberangkatan secara simbolis mahasiswa KSM oleh Rektor Unisma. (Foto: NOJ/tugumalang.id)

Malang, NU Online Jatim

Universitas Islam Malang (Unisma) telah memberangkatkan ribuan mahasiswanya untuk menjalani Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) 2024. Prosesi pemberangkatan dilepas langsung Rektor Unisma, Prof Junaidi dan segenap jajaran Wakil Rektor pada Senin (05/08/2024). Total ada 1.045 mahasiswa yang ikut dalam program KSM tahun 2024 ini.


Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisma, Prof. Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari, MP, mengatakan, 1.405 peserta mahasiswa program KSM ini akan dibagi menjadi 76 kelompok. Mereka akan ditempatkan di berbagai daerah di Indonesia.


Selain ditempatkan di wilayah Kabupaten Malang, mereka juga akan disebar melakukan pengabdian di Kabupaten Pamekasan, Lombok Tengah hingga di luar negeri, seperti Malaysia dan Thailand.


”Untuk tahun ini, KSM mereka akan ditempatkan di kampung halaman masing-masing. Di kampungnya masing-masing tentu mereka lebih paham potensi apa yang ada di desa mereka sehingga program ini bisa tepat sasaran,” ujarnya yang dilansir dari tugumalang.id.


Di sisi lain, ada 12 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) melakukan KSM di Thailand juga ada 8 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melangsungkan KSM di Malaysia.


Sementara itu, Rektor Unisma, Prof Junaidi Mistar menjelaskan, pada tahun ini mahasiswa juga ada yang dikirim ke luar negeri sebagai bentuk kontribusi Unisma terhadap pembangunan masyarakat bertaraf global.


“Mereka akan melakukan kegiatan pembelajaran kepada masyarakat Indonesia yang ada di sana, mereka itu terwadahi dalam kelompok pelajar imigran di sana,” ungkapnya.


Prof Junaidi berharap, dari program KSM ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengabdikan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah kepada masyarakat luas. Mahasiswa, dalam hal ini berperan sebagai motivator penggerak pembangunan daerah.


”Tentu saja, kehadiran mahasiswa bukan berarti tambahan fisik di daerah, tapi tambahan tenaga pemikiran. Pemikiran konstruktif yang disampaikan kepada masyarakat,” jelasnya.


Nantinya, selama menjalani KSM, mahasiswa tidak hanya berkontribusi dalam pengembangan potensi desa, tetapi juga diwajibkan untuk membuat artikel dan video dokumentasi. Aktivitas KSM Unisma dilakukan selama 7 minggu sejak 05 Agustus 2024.


Ia berharap, mahasiswa bisa memaksimalkan program KSM ini untuk berkontribusi membangun masyarakat di daerah dan Internasional.


“Jaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan Unisma. Gambaran Unisma bergantung pada mereka. Jika selama KSM mereka berperilaku baik, maka orang juga akan percaya bahwa Unisma adalah kampus yang baik,” pungkasnya.