• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

Unusa Hadir dalam Program Pulau Bawean Bebas Katarak

Unusa Hadir  dalam Program Pulau Bawean Bebas Katarak
Pemeriksaan Katarak oleh pihak Unusa. (Foto: NOJ/humas)
Pemeriksaan Katarak oleh pihak Unusa. (Foto: NOJ/humas)

Surabaya, NU Online Jatim

Puluhan personal dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) hadir dalam menyukseskan program Pulau Bawean bebas penyakit katarak. Salah satunya yang di alami satu keluarga di Kepulauan Bawean, Gresik ini.


Mereka menderita sakit mata katarak, akhirnya mendapatkan perawatan kesehatan mata berupa operasi. Kegiatan yang diberi nama ‘Membuka Lentera Bawean’ ini bekerja sama antara Unusa dengan Eyelink Foundation.


Tim pengabdian kepada masyarakat Unusa, dr. Fifin Kombih mengatakan, Unusa dan Eyelink Foundation telah melakukan observasi dan pemeriksaan awal yang menunjukkan bahwa terdapat 296 orang menderita Katarak, 90 orang menderita Pterigium dan 135 penderita Kelainan Refraksi.


“Ratusan orang ini mendapatkan operasi sejak 06-11 Februari 2023 kemarin. Dan terdapat satu keluarga yang mengalami Katarak,” katanya di ruang kerjanya Klinik Pratama Unusa Kampus A, Jumat (17/02/2023).


Fifin menambahkan, relawan yang berangkat ke Bawean itu selain dokter, ada juga yang perawat. Para dokter yang berangkat sekaligus untuk melakukan pengabdian masyarakat, demikian juga dengan para mahasiswanya. Unusa mengirimkan 2 tim dalam 2 tahap bakti sosial.


“Adanya kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama Unusa sebagai perguruan tinggi NU dalam memperingati 1 Abad NU. Kami bersyukur dapat bersama-sama asosiasi dan lembaga terkait serta Eyelink Foundation dapat berkontribusi untuk masyarakat yang memang masih dapat disembuhkan atas kebutaan mereka diderita,” ujarnya.


Sementara Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kelanjutan bentuk kerja sama antara Unusa dengan Eyelink Foundation. MoU yang ditandatangani itu tidak hanya untuk Bawean, tetapi akan dilakukan di daerah-daerah di Jatim.


“Unusa akan mensuport kegiatan dalam kegiatan ‘Indonesia Bebas Kebutaan’ yang diinisiasi oleh Eyelink Foundation. Unusa akan menerjunkan mahasiswa perawat dan para dokter muda dan dosen sebagai bagian dari proses pembelajaran,” ungkapnya.


Jazidie, menambahkan, kerja sama ini bagian dari keikustertaan Unusa sebagai perguruan tinggi NU dalam memperingati 1 Abad NU. Pihaknya bersyukur dapat bersama-sama asosiasi dan lembaga terkait serta Eyelink Foundation dapat berkontribusi untuk masyarakat yang memang masih dapat disembuhkan atas kebutaan mereka diderita.


Senada, Sekretaris Kecamatan Tambak, Sipadi menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas hadirnya program baksos kesehatan mata di Tambak, Bawean.  Dia berharap, program ini dapat dirasakan seluruh warga Tambak, khususnya yang menderita gangguan penglihatan.


Tim dokter mata Eyelink Foundation, dr. Fitri Romadhiana menambahkan, saat pelaksanaan baksos ditemukan satu keluarga yang mengalami Katarak. Bahkan 2 orang anak dari keluarga tersebut mengalami Katarak karena faktor keturunan (Katarak Kongenital).


“Umurnya masih 13 tahun sehingga dia menjadi pasien termuda pada baksos kali ini. Untuk adiknya yang berumur 5 tahun tidak bisa kami tangani karena memerlukan prosedur bius total yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit,” katanya, Senin (13/02/2023).


Nurin (13) adalah anak dari Bakar (43). Bakar yang telah mengalami Katarak secara tidak langsung mewariskan pada anaknya. Seperti yang diketahui bahwasanya salah satu penyebab Katarak adalah faktor genetik keluarga. 


Pendidikan Terbaru