• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 7 Desember 2024

Pustaka

Menilik Akar Sejarah Istilah Islam Nusantara

Menilik Akar Sejarah Istilah Islam Nusantara
Buku Islam Nusantara, Ijtihad Jenius dan Ijma’ Ulama Indonesia. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Buku Islam Nusantara, Ijtihad Jenius dan Ijma’ Ulama Indonesia. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Istilah Islam Nusantara pernah hangat diperbincangkan di pertengahan tahun 2015 dimana istilah tersebut menjadi tema besar Muktamar NU ke-33 di Jombang.


Tema lengkapnya adalah 'Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia'. Beragam komentar pro dan kontra marak membincangkan istilah Islam Nusantara.


Jika ingin menilik lebih lanjut istilah Islam Nusantara ini, Ahmad Baso selaku Filolog Muda NU telah menuliskan buku berjudul ‘Islam Nusantara Ijtihad Jenius dan Ijma’ Ulama Indonesia’.


Pengantar buku ini adalah KH Afifuddin Muhajir yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rais Amm Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dari sosok pemberi pengantar sudah memberitahukan bahwa buku ini benar-benar berbobot.


Bahasa lain Islam Nusantara sudah pernah dilontarkan oleh putra Hamengku Bowono I dalam Serat Suryo Rejo, dari abad ke-18 yang saat ini menjadi pusaka Kraton Yogyakarta. Di dalamnya ada istilah Din Arab Jawi.


Putra Hamengku Bowono tidak serta merta mengungkapkan istilah tersebut tanpa dasar, rujukannya adalah ketika Sunan Giri membaiat raja dengan memberi gelar Kimudin Arab Jawi yang artinya menurut Ahmad Baso dengan konteks saat ini Islam dari Arab tetapi dengan karakter Jawa, kemudian dikembangkan menjadi istilah Islam Nusantara.


Yang menjadi menarik dalam buku ini adalah Ahmad Baso merujuk kepada naskah-naskah kuno yang sudah tentu jangan diakses oleh manusia abad ini.  Terlebih naskah-naskah kuno milik para wali juga tersebar diantero dunia.


Misalnya kutipan Ing nusa Jawi; memangun agama; serak {Kang}Jeng Rasulullah SAW (di Nusantara para wali menegakkan syariat agama Rasulullah SAW). Ini dikutip dari Babad Tanah Jawi (Edisi Balai Pusaka), jilid III hal 14 dan hal 69.


Tentu sebagai kader KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Ahmad Baso mengulas pemikiran Presiden RI ke-4 tersebut. Menurutnya, pemikiran Gus Dur adalah sebuah keterlibatan langsung secara sadar dengan kekinian.


Gus Dur disebutkan sebagai satu dari sekian banyak orang pesantren yang berjuang melawan segenap proyek lupa terhadap anak-anak pesantren. Melalui buku ini, pembaca akan melihat dimana ajaran Wali Songo terus dirawat oleh NU dari dulu, kini dan nanti.

 

Identitas Buku

Judul Buku: Islam Nusantara, Ijtihad Jenius dan Ijma’ Ulama Indonesia
Penulis: Ahmad Baso
Penerbit: Pustaka Afid
Tahun terbit: 2015
Tebal: 370 halaman
Peresensi: Boy Ardiansyah, Guru MI Miftahul Ulum Balongmacekan dan SMP Unggulan Al-Hidayah, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.


Pustaka Terbaru