• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Rehat

Keutamaan Rabiul Awal menurut Para Ulama

Keutamaan Rabiul Awal menurut Para Ulama
Ilustrasi bulan rabiul awal. (Foto: NOJ/NU Online)
Ilustrasi bulan rabiul awal. (Foto: NOJ/NU Online)

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan ikhbar bahwa awal bulan Rabiul Awal 1445 H jatuh pada Ahad (17/09/2023) tepatnya dimulai sejak Sabtu (16/09/2023) malam ini.

 

Keputusan tersebut didasari atas laporan para perukyat di seluruh Indonesia di 21 titik yang belum berhasil melihat hilal. Maka sebagai tindak lanjutnya, awal bulan Rabi’ul Awwal 1445 H bertepatan dengan Ahad Legi 17 September 2023 M atas dasar istikmal.

 

"Awal bulan Rabiul Awal 1445 H bertepatan dengan Ahad (17/09/2023)," demikian tertulis dalam Pengumuman Nomor: 043/LF-PBNU/IX/2023 yang dikeluarkan pada Jumat (16/09/2023).


Sebagaimana diketahui, Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dalam sistem penanggalan Hijriah setelah bulan Muharram dan Safar. Bulan ini kerap juga disebut sebagai bulan Maulid. Penyebutan itu karena dalam tradisi masyarakat Muslim di Indonesia, bulan Rabiul Awal identik dengan perayaan Maulid Nabi, sebuah momen untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad saw.


Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah, menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan bentuk tradisi yang baik di masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan keabsahannya.


Menurutnya, justru kesempatan tersebut merupakan momen efektif untuk mendakwahkan teladan akhlak Rasulullah, serta sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad.


Karenanya, pada bulan Maulid ini, bagus diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, zikir, tahlil, kalimat thayyibah, dan juga sejarah dan perjuangan Rasulullah. 


Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama Syafi’iyyah juga mengatakan, Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala. Ia menganjurkan pada bulan Rabiul Awal ini, umat Islam meluapkan kegembiraan dan rasa syukur dengan cara memperingati kelahiran Rasulullah, berkumpul, membagikan makanan, dan beberapa ibadah lain.


Bulan Rabiul Awal tergolong mulia karena di dalamnya terdapat sejarah kelahiran manusia paling mulia di muka bumi.


Kenapa Rasulullah tak dilahirkan di bulan Muharram, Rajab, Ramadhan, atau bulan-bulan yang dimuliakan syariat?


Sayyid Muhammad ibn Alawi Al Maliki dalam kitabnya adz-Dzakhâir al-Muhammadiyyah menjelaskan, Nabi Muhammad tidak mulia karena sebab masa atau waktu. Namun, justru masa atau waktu itulah yang menjadi mulia sebab Nabi Muhammad lahir. Artinya, Nabi-lah yang mengangkat derajat bulan tersebut, bukan sebaliknya.   


Rehat Terbaru