• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Rehat

Menimbang Waktu Utama, Siang atau Malam?

Menimbang Waktu Utama, Siang atau Malam?
Manfaatkan siang dan malam dengan melakukan hal positif. (Foto: NOJ/ATW)
Manfaatkan siang dan malam dengan melakukan hal positif. (Foto: NOJ/ATW)

Bumi berputar mengitari matahari sesuai dengan porosnya, sehingga penduduknya bisa merasakan siang dan malam. Dengan pembagian waktu tersebut, maka manusia dan makhluk lain dapat menyesuaikan kegiatan dan kebiasaannya.


Perlu diketahui bahwa Allah SWT telah menjadikan malam sebagai pakaian dan siang sebagai penghidupan. Demikian sebagaimana disebutkan dalam ayat 10-11 surat An-Naba`. Pada siang hari umumnya orang mencari nafkah untuk penghidupannya sehingga lebih sering melakukan komunikasi dengan pihak lain. Sedangkan pada malam hari mereka beristirahat kemudian beribadah lebih intensif sebagai bentuk komunikasi dengan Allah SWT.


Atas dasar logika seperti ini, ada ulama yang berpendapat bahwa malam lebih utama dibanding siang. Sebab, pada malam hari merupakan waktu yang paling baik untuk berkomunikasi dengan Allah (ibadah), sedang pada siang hari untuk mencari penghidupan.


Alasan lain yang didapat dikemukakan di sini adalah bahwa mi’raj atau pendakian spiritual untuk berjumpa langsung dengan Allah para nabi dilakukan pada malam hari.

 

 وَاخْتَلَفُوا فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ أَيُّهُمَا أَفْضَلُ قَالَ بَعْضُهُمْ قُدِّمَ اللَّيْلُ عَلَى النَّهَارِ لِأَنَّ اللَّيْلَ لِخِدْمَةِ الْمَوْلَىى وَالنَّهارَ لِخِدْمَةِ الْخَلْقِ وَمَعَارِجَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمِ السَّلَامُ كَانَتْ بِاللَّيْلِ وَلِذَا قَالَ الْاِمَامُ النَّيْسَابُورِيُّ اَللَّيْلُ أَفْضَلُ مِنَ النَّهَارِ

 

Artinya: Para ulama berbeda pendapat mengenai siang dan malam, mana yang lebih utama? Sebagian dari mereka menyatakan malam didahulukan atas siang karena malam merupakan waktu berkhidmah  untuk Allah sedangkan siang untuk mahluk-Nya, (di samping itu, pent) mi’raj para nabi dilakukan pada malam hari. Atas dasar ini maka menurut Imam an-Naisaburi malam itu lebih utama dari siang. (Lihat: Ismail Haqqi bin Mushthafa al-Istanbuli al-Hanafi al-Khalwatiy, Tafsiru Ruhil Bayan, Beirut-Daru Ihya`it Turats Al-‘Arabi, juz IV, halaman: 420).


Namun ada juga pandangan berbeda yang menyatakan bahwa siang lebih utama daripada malam karena siang adalah tempat cahaya, sedang malam adalah tempat kegelapan. Mungkin yang dimaksud siang adalah simbol petunjuk (hidayah) sedang malam adalah simbol ketersesatan (dhalalah).


Terlepas dari perbedaan pandangan mengenai mana yang lebih utama dengan sudut pandang yang berbeda-beda, tetapi jelas perbedaan atau pergantian malam dan siang memiliki hikmah luar biasa. Hal ini sebagaimana Allah SWT tegaskan dalam salah satu firman-Nya sebagai berikut: 


 إِنَّ فِي اخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَّقُونَ

 

Artinya: Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, pasti terdapat tanda-tanda (kebesarannya-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Yunus ayat 6).

  

Demikian sekelumit keutamaan siang dan malam. Yang pasti, manusia dan makhluk lainnya sangat diuntungkan dengan siklus tersebut. Banyak hal yang bisa dilakukan saat siang maupun ketika tiba waktu malam. Semua tergantung kepada manusia apakah dapat memanfaatkannya untuk hal yang bermanfaat atau malah sebaliknya. 


Editor:

Rehat Terbaru