• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Rehat

Ternyata, Pilihan Tempat Wisata Menentukan Kepribadian Seseorang

Ternyata, Pilihan Tempat Wisata Menentukan Kepribadian Seseorang
Pantai Watu Bale, Pacitan. (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)
Pantai Watu Bale, Pacitan. (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)

Surabaya, NU Online Jatim

Saat akhir pekan seperti saat ini banyak kalangan yang mengisinya dengan melakukan perjalanan wisata. Pilihannya beragam, dari mulai mengunjungi pantai, kawasan pegunungan, keramaian dan sejenisnya. Tapi sekadar diketahui bahwa ternyata pilihan destinasi wisata akan sangat berpengaruh kepada kepribadian seseorang.


Menurut Psikolog Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Maryam Alatas, kepribadian merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi penentuan tujuan objek wisata seseorang.


“Banyak variabel yang mempengaruhi pemilihan destinasi wisata, baik itu internal maupun eksternal. Kepribadian menjadi salah satu variabel internal seseorang dalam menentukan tempat wisata,” kata Maryam sebagaimana dilansir NU Online beberapa waktu berselang.


Secara psikologis, ia menjelaskan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain, motivasi, sikap, persepsi, kepercayaan, nilai-nilai, dan kepribadian.


Soal pemilihan destinasi alam tersebut, lanjutnya, cukup menggambarkan kepribadian seseorang. Dalam hal ini, seperti keidentikkan pantai sebagai preferensi objek wisata bagi ekstrover dan gunung sebagai wisata alam yang digandrungi introver.


“Ini kaitannya dengan situasi di lokasi tersebut,” terang Kepala Unit Pelayanan dan Pengembangan Psikologi (UP3) Unusia itu.


Ia melihat, pantai dengan suasana yang ramai relatif cocok bagi orang dengan kepribadian ekstrover yang menyukai keramaian, serta bisa bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang.


“Bisa berpesta atau bahkan menonton konser di pantai,” ujar dia.


Sementara di gunung dengan suasana yang lebih tenang, memiliki kelebihan tersendiri bagi introver.


“Ini disukai oleh si introver,” jelas Maryam.


Ia menambahkan, orang introver diketahui lebih menyukai bepergian dengan sedikit orang, kebalikan dari ekstrover yang justru senang bepergian dengan banyak orang.


Dengan demikian, silakan melakukan introspeksi dan menyadari bahwa masing-masing kalangan memiliki kegandrungan sendiri. Pengetahuan ini penting agar saat menentukan lokasi liburan sudah dapat mengetahui kegandrungan keluarga. Sehingga dapat saling menghargai pilihan masing-masing.


Editor:

Rehat Terbaru