Lumajang, NU Online Jatim
Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan, Jawa Tengah, dikenal ulama yang senang dengan perkumpulan dan majelis ilmu, dzikir, shalawat, dan Al-Qur’an. Tak segan-segan dia ikut memberikan kontribusi agar perkumpulan-perkumpulan seperti itu berkembang. Seperti yang dirasakan oleh Jam'iyyah Mudarrosatil Qur'an lil Hafizhat (JMQH), organisasi para perempuan penghafal Al-Qur’an.
Nyai Maftuhah Minan Abdillah selaku Ketua JMQH bercerita, organisasi yang mula kali lahir di Kajen, Pati, Jawa Tengah, itu dihidupkan kembali pada 12 Juni 2011 setelah sempat vakum. Ia kemudian sowan ke Habib Luthfi untuk meminta restu sekaligus doa dan arahan.
"Ketika kami sowan, belum bilang apa-apa beliau Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan langsung minta ditulis di struktur dan mohon supaya jadi pelindung JMQH,” cerita Nyai Maftuhah saat hadir dalam acara deklarasi JMQH Lumajang, Sabtu (09/10/2021).
Yang bikin terkejut, lanjut Pengasuh Pesantren Nurul Qur’an Kajen Margoyoso, Pati, itu, saat itu Habib Luthfi langsung mengeluarkan tumpukan amplop yang sangat banyak dan diberikan kepada Nyai Maftuhah dan beberapa pengurus JMQH lainnya. Itu disaksikan tamu yang lain. Habib Luthfi menyerahkan duit itu sebagai modal awal organisasi JMQH.
"MasyaAllah, luar biasa itu jumlahnya miliaran, subahanallah. Saat kami berikan amplop yang sudah kami siapkan untuk beliau, malah dikembalikan. Kata beliau, untuk tambahan. Bahkan foto bersama beliau yang asalnya tidak boleh, akhirnya malah beliau sendiri minta foto ditata sendiri oleh beliau," imbuh Nyai Maftuhah.
Ia menuturkan, jalan menghidupkan kembali JMQH tidaklah mudah. Butuh keistiqamahan dan perjuangan mengajak para hafizhah yang rata-rata sudah punya kesibukan, sehingga banyak yang hafalannya kocar-kacir bahkan sampai hilang karena tidak pernah didaras lagi.
"Perlu kami sampaikan, JMQH anggotanya seluruhnya hafizhah 30 juz, yang belum khatam belum terdaftar. Lumajang ini deklarasi ke-45, total seluruh anggota 13.659 dan besok kita deklarasi di Malang dan masih banyak lagi," ucap Nyai Maftuhah.
Penulis: Sufyan Arif
