Jember, NU Online Jatim
Dr Habib Ibrahim bin Al Munsid Al Habib Ali Al Habsyi bersama rombongan dari Syarif Sewun Hadramaut Yaman hadir ke Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Jember. Beliau bersama rombongan disambut hangat oleh KH Yazid Karimullah bersama keluarga Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Senin (07/05/2024).
“Beliau adalah Cicit dari Sayyidul Maulid Habib Ali bin Muhammad bin Husain al Habsy yang sekarang beliau adalah pengajar di Syarfif Syum Hadramaut Tarim Yaman,” kata Kiai Yazid.
Cicit dari Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi ini juga memberikan ceramah kepada seluruh santri, asatidz dan pengurus agar berbahagia karena kebahagiaan Rasulullah berada di sisi mereka. Hal ini tidak lain karena hidupnya selalu disertai dengan keilmuan dan keislaman yang ada di pesantren.
“Berbahagialah kalian para santri, pengajar dan pengurus yang ada di Pondok Pesantren Nurul Qarnain ini dan bersama dengan Syaikh Yazid Karimullah, inilah yang disenangi oleh Rasulullah SAW dengan menghidupkan agama dengan keilmuan-keilmuan,” terangnya.
Habib Ibrahim menyampaikan tentang berbagai hal yang dicintai oleh Rasul salah satunya setiap orang yang mencurahkan seluruh kehidupannya untuk agama dengan ilmu dan ibadah. Ia juga berpesan empat hal agar para santri mendapatkan ilmu.
“Jaga empat hal agar kalian membuka dan mendapatkan ilmu di tempat yang berkah ini. Pertama tepati janji dan amanah, kedua jaga batasan-batasan, ketiga rela atas apa yang ada, dan yang terkakhir adalah sabar atas apa yang tidak ada,” pesannya.
Habib Ibrahim juga mengutip pendapat Syaikh Athaillah al Askandari yang mengatakan ‘ketika kalian ingin sesuatu mengetahui kedudukan kalian di sisi Allah maka lihatlah Allah menempatkan kalian saat ini’.
"Senantiasalah berdoa agar diberikan taufik dan kemampuan menjaga amanah serta diberikan pembuka pintu menuju kebahagiaan," ujarnya.
“Maka bersungguh-sunggulah minta kepada Allah melalui shalat dan amanah. Karena menjaga amanah akan menjadi kunci kalian diterima di sisi Allah yaitu diterima sebagai santri yang mencurahkan hidupnya untuk ilmu,” pungkas Habib Ibrahim.
